Mohon tunggu...
Sang Nanang
Sang Nanang Mohon Tunggu... -

Manungso tan keno kiniro!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pasir Digali, Harap Merapi Tetap Lestari

2 Januari 2014   14:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah hiruk-pikuk penambangan pasir masif yang serampangan tersebut benar-benar telah mempu membangkitkan ekonomi warga sekitar? Sepanjang yang saya rasakan selaku salah satu warga di pinggiran Merapi, hampir tidak berpengaruh secara menggembirakan. Para penambang pasir tradisional merasa semakin terpinggirkan akibat persaingan dengan peralatan berat. Meskipun sempat dibentuk Asosiasi Pengusaha dan Penambang Pasir Merapi (APPI), akan tetapi tetap saja yang kecil semakin terdesak sedangkan pemegang modal besar semakin kaya dan berkibar. Justru posisi warga Merapi yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas penambangan Merapi hanya turut menuai kerugian akibat dampak kerusakan lingkungan hidup yang terjadi.

Puncak dari keserakahan itu adalah semakin menipisnya pasir Merapi dan kerusakan kawasan hutan lindung serta wilayah konservasi yang sempat diperparah dengan aksi ilegal logging yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab pada masa tumbangnya orde baru. Hal-hal tersebut tentu saja memberikan dampak kerugian yang sangat luas kepada masyarakat Merapi secara keseluruhan.

Pasca terlahirnya era reformasi, menghadapi kenyataan rusaknya lingkungan Merapi menyadarkan beberapa pihak, termasuk pemerintah daerah, para penambang pasir, serta masyarakat luas untuk mulai melakukan langkah-langkah rehabilitasi alam dengan menggalakkan kembali reboisasi, serta kebijakan pembatasan izin penambangan. Meskipun pulihnya lingkungan Merapi tidak serta-merta dapat kembali dalam kurun waktu yang cepat, tetapi paling tidak laju kerusakan dan degradasi daya dukung alam Merapi tidak secepat waktu-waktu sebelumnya.

Kejadian erupsi besar gunung Merapi pada akhir tahun 2010 seolah telah membalikkan keadaan. Aktivitas erupsi telah mengembalikan jumlah cadangan pasir di puncak Merapi dan sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncaknya. Kesuburan tanah pertanian juga telah dikembalikan dengan guyuran abu vulkanik dan kembalinya cadangan air yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Belajar dari pengalaman di masa silam, ke depan pola penambangan pasir harus dilakukan dengan sangat bijaksana dan mengedepankan langkah-langkah konservasi kelestarian lingkungan hidup. Bolehlah pasir Merapi digali, tetapi tanpa mengabaikan harapan agar Merapi tetap lestari.

Ngisor Blimbing, 1 Januari 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun