Jakarta -- Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempercepat upaya perluasan layanan air bersih untuk seluruh warga Jakarta, dengan target cakupan 100 persen pada tahun 2029. Saat ini, layanan air bersih telah menjangkau sekitar 70 persen wilayah Ibu Kota.
Hal ini juga sejalan dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagai bagian dari program 100 Hari pertamanya, yang menekankan percepatan pengembangan jaringan perpipaan air minum.
"Beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) tengah kami bangun untuk mengejar target 90 persen cakupan di tahun 2027. Salah satunya IPA Buaran III yang saat ini hampir rampung," jelas Arief dalam rapat evaluasi kinerja PAM Jaya bersama DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/5).
IPA Buaran III sendiri berdiri di atas lahan seluas 3,4 hektare dengan kapasitas produksi hingga 3.000 liter air per detik. Fasilitas ini disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, dengan volume reservoir mencapai 39.400 meter kubik.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, mendorong PAM Jaya agar mempercepat seluruh tahapan proyek, termasuk memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal perizinan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong Hilir di Banten.
Menurut Suhud, keberadaan SPAM Karian sangat penting untuk menjamin pasokan air bersih, terutama bagi warga di wilayah Jakarta Barat.
"Persoalan SPAM Karian harus segera dirampungkan agar distribusi air di kawasan Barat bisa optimal. Jangan sampai masih ada warga yang mengeluh karena suplai air terganggu," tegas Suhud.
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap layanan yang sudah berjalan saat ini, mengingat masih banyak laporan keluhan dari masyarakat terkait gangguan distribusi.
"Ketersediaan air bersih adalah kebutuhan dasar. Ini yang harus jadi prioritas PAM Jaya," tandasnya.
PAM Jaya berharap dukungan dari DPRD dan masyarakat bisa mempercepat pencapaian target layanan air bersih merata untuk seluruh warga Jakarta.**