"Selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor ekonomi, termasuk koperasi dan petani lokal. Kita harus mempersiapkan pasokan telur, beras, ikan, dan bahan pokok lainnya dengan serius, agar kita tidak tertinggal dibanding negara seperti Thailand dan Vietnam," kata Zulhas.
Menurut Kementerian Koperasi, program ini berpotensi meningkatkan keuntungan koperasi hingga Rp 28 triliun berkat tingginya permintaan bahan makanan lokal.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. Namun, dengan anggaran yang sangat besar, pertanyaan yang muncul adalah apakah seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, dapat menikmati manfaat dari program ini secara merata.
"Oleh karena itu, pemerintah diharapkan terus mengawasi pelaksanaannya untuk memastikan transparansi dan efisiensi anggaran," pungkas Heikal Safar.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI