Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Lontong dan Gorengan, Makanan Buka Puasa yang Ludes Terjual Sebelum Bedug Maghrib

18 April 2021   00:31 Diperbarui: 18 April 2021   00:50 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lontong dan gorengan selalu ludes sebelum waktu berbuka puasa. Foto: id.foursquare.com

Datangnya bulan puasa selalu diiringi dengan menjamurnya penjual lontong dan gorengan.

Puasa Ramadhan 1442 H mau memasuki sepekan. Saya pribadi masih mengonsumsi makanan buka puasa favorit yakni lontong dan gorengan plus disiram sambal kacang.

Untuk mendapatkan kedua makanan itu, saya sudah wajib membelinya maksimal satu jam menjelang bedug Maghrib. Lewat dari waktu itu, jangan harap mendapatkannya.

Seperti sebuah euphoria memang memburu lontong dan gorengan sebelum waktu berbuka tiba. Di dekat rumah saya, ada sepasang suami istri penjual lontong dan gorengan. Kedainya sudah disesaki pembeli sekitar tiga jam sebelum berbuka. Saya dan lainnya memang lebih membeli lontong dan gorengan di kedai pasutri itu, karena khusus gorengan, mereka menggorengnya di situ jadi masih panas dan sampai adzan Maghrib masih bisa bertahan hangat. Sementara untuk lontong, pasutri ini sengaja sudah membuat di rumahnya.

Setiap ingin membeli kedua makanan itu, saya pasti sudah menemukan kondisi pembeli yang berjejer untuk mengantri.

Saking banyak yang membeli, saya perhatikan dagangan pasutri itu sudah ludes sebelum waktu berbuka. Daebak!

Tak jauh dari kedai pasutri tadi, ada juga penjual lontong dan gorengan lain. Walau tak selaku dagangan pasutri tadi, penjual lain lumayan banyak yang membeli.

Biasanya mereka ini yang kehabisan di kedai tadi, lalu berpindah ke pedagang lain yang ada di sepanjang jalan dekat rumah saya.

Soal pemasukan dari jualan lontong dan gorengan di saat puasa, jangan ditanya kalau Pasutri itu memperoleh omzet yang berlipat-lipat dari hari biasa. Begitu pula bagi pedagang lain, mereka mengaku mendapat keuntungan yang lebih besar ketimbang hari biasa.

Jadi jelas, bulan puasa disebut bulan penuh berkah ya itu, mereka pedagang lontong dan gorengan mendapat berkah keuntungan dari kedua makanan tersebut.

Para penjual selain lontong dan gorengan juga termasuk mereka yang memperoleh berkah keuntungan di bulan penuh berkah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun