Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pras, Cinta dan Penjara Masa Lalu

14 Februari 2021   20:42 Diperbarui: 14 Februari 2021   21:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi karena mengingat ibu dan bapak, aku akhirnya memutuskan untuk mencari lagi Sulastri.

Saat kekuatan pikiranku ingin mencari keberadaan Sulastri, dua orang laki-laki yang mengaku polisi, datang ke rumah.

Mereka menjelaskan perihal kedatangannya. Aku kemudian dibawa ke kantor polisi.

Pras sambil menggendong Halimun tak bisa berbuat banyak.

Aku kembali dijebloskan ke penjara. Aku divonis sebagai buronan pembunuh Pak Amrih.

Tuhan menyatukanku dengan Pras tetapi tidak dalam ruang yang sama. Halimun pasti akan tahu setelah Dia besar nanti. Sama sepertiku terhadap bapak dan ibu. Aku baru tahu yang sebenarnya setelah aku besar.

Tetapi, apakah harus seperti ini jalannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun