Mohon tunggu...
Hikmatullah
Hikmatullah Mohon Tunggu... Relawan - Pembelajar

Manusia Tanpa Bakat Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rudy dan Hasri

12 September 2019   01:25 Diperbarui: 12 September 2019   01:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Liputan6.com

Saat kau kehabisan darah,

Ia rela memotong nadi demi hidup mu.

Adakah yang lebih indah dari Rudy dan Hasri?

Saat dada mereka ditikam bara,

Air mata bersama menjadi muara.

Saat nafsi dikecam benggala,

Pundak mereka saling merengkuh dalam nestapa.

Lalu, tahu apa mereka tentang sesak yang

membelenggu dalam dada Rudy dan Hasri?

Mahligai cinta dalam naungan rindu,

Kini mekar di keabadian waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun