Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manakala Pandangan Terbatas

8 Agustus 2020   09:53 Diperbarui: 8 Agustus 2020   10:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah menurut perasaan anda ada kalanya bahwa kehidupan anda sama sekali ruwet, benang-benang kehidupan anda sama sekali semrawut dan anda tidak melihat jalan keluar, dan hidup menjadi demikian sulit sehingga anda bertanya kepada diri anda sendiri apakah berguna untuk terus hidup? 

Nah, jika kita menjadi bingung karena kesulitan-kesulitan dan kehidupan yang seolah-olah tidak konsisten ini, kita hendaknya ingat bahwa pada tiap satu saat kita hanya mempunyai pandangan sebagian tentang hal-hal dan bahwa pandangan sebagian dari apapun tidak pernah memperlihatkan hal itu seperti sebenarnya. Kita hanya dapat satu segi pandangan. Tiap kali kita melihat pangsa tertentu sebagai keseluruhan, kita melihatnya secara terbatas. Kita tidak dapat mengharapkan untuk mengerti seluruh pola dari pandangan yang terbatas. 

Misalnya saja, anda harus memperlihatkan kepada seorang Eskimo sejumlah gambar bagian-bagian dari seekor unta. Eskimo itu belum pernah melihat seekor unta; anda bisa memperlihatkan kaki-kaki belakangnya dan sebuah punuk dan leher yang panjang dan sebuah kepala; ia tidak pernah dapat memperoleh suatu pandangan menyeluruh tentang bagaimana sebenarnya rupanya seekor unta. 

Gambar lain yang saya senang melihat sehubungan dengan kehidupan yang kacau dan bingung ialah perbandingan dengan babut Persia. Orang mengatakan bahwa jika anda hanya melihat bagian bawah dari babut Persia, ia seolah-olah suatu kumpulan campur-aduk dari garis-garis dan wama-warna tanpa keindahan dan tanpa pola atau logika yang kelihatan. Tetapi ini disebabkan karena kita tidak mempunyai kuncinya --kita tidak bisa melihat keseluruhannya. Jika anda lalu membalikkan babut itu, anda akan melihatnya dari sisi yang benar dan anda akan mengenali polanya, anda akan menyadari bahwa benang-benang yang kacau di bawah membuat satu keseluruhan yang indah dan konsisten. 

Nah, ini persis seperti kehidupan anda, dan pada suatu hari jika kita semua telah mengalami cukup pertumbuhan spiritual dalam ruang kelas manusia ini, kita akan melihat bahwa beranekaragam benang yang selumhnya menjadi kehidupan manusia ini, kejadian-kejadian yang seolah-olah terpotong-potong, kumpulan campur-aduk ke jadiankejadian, yang seperti kecelakaan-kecelakaan, sebenarnya adalah sebagian dari suatu pola yang teratur, indah dan sempurna ---bungkus dari sesuatu yang hebat, yang kita terus-menerus menenun dengan dan untuk Pencipta kita. 

Jika kehidupan anda menyerupai kejadian-kejadian yang campuraduk, hal itu hanyalah berarti bahwa dari mana anda berdiri pada saat ini, segi pandangan anda hanya memungkinkan anda untuk melihat suatu bagian sangat kecil dari keseluruhannya. Jika kita dapat mundur agak jauh sedikit, kita melihat lebih banyak dari keseluruhannya, tetapi bahkan pada saat itu kita harus menunggu sampai kita mencapai suatu pembeberan Spiritual tingkat tinggi, untuk menyadari bahwa di dalam kejadiankejadian yang campur-aduk itu telah terjalin pola Kesempurnaan. 

Pencipta tidak membuat kesalahan-kesalahan. Ketahuilah, bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan anda sekarang ini merupakan sebagian dari suatu pola Kesempurnaan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun