Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Doa Bisa Menembus Apa Pun

7 Desember 2023   04:42 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa itu bukan semata-mata tentang apa yang dikabulkan dari permintaan kita kepada Allah.


Jika kita berdoa, kemudian kita memiliki pemahaman bahwa doa hanyalah sebatas permintaan kita yang harus dikabulkan oleh Allah Subhana wa Ta'ala, maka kita akan menjadi 'produk-produk' manusia yang materialistis. Manusia yang menyandarkan keimanan pada apa yang didapat.

Dan, apabila kita tidak mendapatkan jawaban dan merasa doanya sia-sia, lalu suudzon atau berprasangka buruk kepada Allah.

Padahal, kita bukan merupakan manusia produk materialisme yang mana keimanan dihargai dengan apa yang kita peroleh, serta apa yang kita lihat.

Kita adalah manusia produk yang beriman kepada perkara yang gaib, yang mana ketika kita sudah berdoa kepada Allah, bukan intinya apa yang dikabulkan dari apa yang Allah akan berikan untuk kita, tapi yang kita khawatirkan jikalau hati kita tidak lagi tergerak untuk berdoa.

Jadi, itulah yang lebih berbahaya sekadar urusan ketika doa kita tidak dikabulkan oleh Allah.


Dalam hal ini, salah satu ulama besar berkata, "Kalau aku berdoa lalu dikabulkan, maka aku gembira, tapi ketika aku berdoa lalu tidak dikabulkan menurut apa yang aku inginkan, maka aku aku jauh lebih bergembira dan bersukacita daripada kondisi yang pertama."

Mengapa? Beliau mengatakan, "Bila aku berdoa lalu dikabulkan, berarti itu pilihanku. Namun, jika aku berdoa kemudian tidak dikabulkan oleh Allah, berarti aku mendapatkan pilihan yang lebih baik dari pilihanku."

Karena pilihan Allah itu pasti jauh lebih baik daripada apa yang menjadi pilihan kita.


Allah terkadang tidak selalu memberi apa yang kita panjatkan di dalam doa kita, tapi Allah selalu memberikan yang terbaik dari apa yang kita butuhkan selama kita selalu berdoa.

Analogi sederhananya, seorang anak itu biasanya meminta banyak jajan kepada orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun