Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dualitas Bikin Stres Maka Sadarlah

11 Januari 2023   10:20 Diperbarui: 11 Januari 2023   10:33 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/kehidupan-konsep-energi-simbol-6944935/

Dualitas itu seperti siang malam, negatif positif, kaya miskin, pintar bodoh, baik jahat, benar salah, bahagia sedih dll. Intinya sesuatu yang saling berlawanan. Jadi sifat dunia iya seperti itu, penuh dualitas. Dan hidup kita di pengaruhi oleh hal ini. 

Dualias ini seperti di katakan dalam kitab suci, aku ciptakan segala sesuatu saling berpasang - pasangan. Jadi bukan seperti pengertian yang pada umumnya yang beranggapan setiap orang akan punya pasangan hidup, bukan.Tapi ayat itu lebih menjelaskan bahwa sifat dunia ini yang dualitas.

Dualitas ini, menimbulkan gejolak pada perasaan dan mental kita, contohnya :
kalau kita dapat uang, kita akan senang.
kalau kita tidak punya uang, perasaan kita akan sedih.

Kalau kita punya punya pacar, pasti senang banget.
Kalau kita  putus cinta, kita akan sedih dan menangis.

Kalau kita punya banyak masalah dan menderita, kita akan sedih, frustasi dan marah.
Kalau apa yang kita inginkan terkabul maka kita akan gembira dan bahagia

Dualias juga terjadi dalam menilai sesuatu, seperti :

Aku suka nasi goreng dan aku tidak suka soto dan rawon
Aku suka orang rendah hati dan aku tidak suka orang sombong
Ajaran ini benar, ajaran itu salah atau sesat.
Pendapat dia benar, pendapat mereka salah.
Berbuat ini benar, berbuat itu salah.
Aku berada di jalan benar, kamu berada di jalan salah.

Intinya penuh konflik , drama, gejolak, polemik, penuh penilaian dan penghakiman. Kenapa itu bisa terjadi ?, karena itu sifat dari pikiran dan perasaan. Pikiran selalu menilai ini salah dan ini benar. Perasaan juga gitu kalau ini terjadi bahagia, kalau itu terjadi sedih. Kalau kita dikuasai keadaan yang bersifat dualitas ini maka kita akan mudah terombang - ambing oleh situasi dan keadaan.

Kalau kita penuh penilaian juga, kita mudah menghakimi orang lain, padahal benar salah itu sifatnya relatif dan subyektif. Jadi jangan pernah menghakimi orang lain yang tidak sejalan dengan kita dan memaksakan kehendak kita ke orang lain.  Karena itu hanya memancing perdebatan yang tidak sehat dan membuat kita capek sendiri. 

Hidup di penuhi rasa dualitas ini, membuat  kita jadi  begitu capek dan letih. Maka dari itu, kita harus bisa melampaui dualitas ini. Karena itu cara satu - satunya untuk keluar dari dunia dualitas adalah sadar dan bangun. Karena fenomena atau fase hidup yang kita anggap nyata itu sebenarnya hanya sebuah ilusi belaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun