Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.www.klinikdrwidodo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Cerdas Prestasi Sekolah Buruk: Alergi Makanan dan Gangguan Belajar

14 April 2025   04:49 Diperbarui: 14 April 2025   04:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dan editing pribadi

Banyak orang tua langsung ingin tes alergi saat curiga anaknya punya reaksi terhadap makanan. Padahal, tes alergi seperti IgE atau tes kulit tidak selalu akurat untuk mendeteksi reaksi alergi non-IgE atau alergi saluran cerna. Solusi terbaik? Oral Food Challenge, yaitu mengeliminasi makanan yang dicurigai, lalu memperkenalkannya kembali di bawah pengawasan dokter berpengalaman.

Dengan metode ini, kita bisa mengetahui secara pasti apakah makanan tersebut memang memicu gejala. Ini juga membantu dokter membuat rencana makan yang aman, sekaligus memantau efeknya terhadap perilaku, konsentrasi, dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Solusi Penting

Anak yang cerdas tetapi mengalami penurunan prestasi bisa jadi sedang berjuang melawan gangguan konsentrasi yang berasal dari dalam tubuhnya sendiri. Alergi makanan dan gangguan gut-brain axis merupakan salah satu penyebab tersembunyi yang sering terabaikan. Dengan pendekatan holistik dan penanganan medis yang tepat, anak bisa kembali fokus, stabil secara emosi, dan meraih potensi terbaiknya.

Penting bagi orang tua untuk lebih peka dan terbuka terhadap kemungkinan bahwa masalah belajar bukan semata karena kurang usaha atau pengaruh lingkungan, melainkan bisa juga karena faktor biologis yang dapat diatasi. Dengan cinta, perhatian, dan edukasi yang cukup, kita bisa bantu anak kita berkembang seutuhnya.

Perhatikan perubahan perilaku anak yang berulang---apakah setelah makan makanan tertentu, anak jadi rewel, sulit fokus, atau tidak enak badan? Catat dan konsultasikan dengan dokter yang berpengalaman di bidang alergi anak. Jangan terburu-buru menggunakan suplemen atau obat pemusatan perhatian tanpa menyelidiki penyebab dasarnya.

Ajak anak berdiskusi, dengarkan keluhannya tanpa menghakimi. Dukungan emosional sangat penting dalam proses pemulihan. Anak yang merasa dimengerti akan lebih mudah diajak bekerja sama menjalani pengobatan dan perubahan pola makan. Semangat, Ayah dan Bunda---kita sedang membantu masa depan seorang bintang!

Daftar Pustaka 

Tryphonas H, Trites R. Food allergy in children with hyperactivity, learning disabilities and/or minimal brain dysfunction. Ann Allergy. 1979;42(1):22-27. PMID: 760622.

Zhou L, Chen L, Li X, Li T, Dong Z, Wang YT. Food allergy induces alteration in brain inflammatory status and cognitive impairments. Behav Brain Res. 2019 May 17;364:374-382. doi: 10.1016/j.bbr.2018.01.011. Epub 2018 Jan 12. PMID: 29339006.

Drakouli AE, Kontele I, Poulimeneas D, Saripanagiotou S, Grammatikopoulou MG, Sergentanis TN, Vassilakou T. Food Allergies and Quality of Life among School-Aged Children and Adolescents: A Systematic Review. Children (Basel). 2023 Feb 23;10(3):433. doi: 10.3390/children10030433. PMID: 36979991; PMCID: PMC10047601.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun