Konsumsi gula, garam, dan monosodium glutamat (MSG) merupakan bagian tak terpisahkan dari pola makan masyarakat modern. Namun, masing-masing zat ini memiliki dampak kesehatan yang signifikan tergantung pada jumlah dan frekuensi konsumsinya. Artikel ini menyajikan tinjauan ilmiah mengenai keamanan dan potensi bahaya dari gula, garam, dan MSG berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), dan United States Food and Drug Administration (FDA). Hasil kajian menunjukkan bahwa gula dan garam memiliki potensi bahaya yang lebih besar terhadap kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan, sedangkan MSG dinyatakan aman dalam batas konsumsi wajar dan bahkan berpotensi menjadi alternatif untuk mengurangi asupan natrium dari garam.
Selama ini, masyarakat cenderung takut berlebihan terhadap konsumsi MSG karena mitos yang berkembang, seperti menyebabkan sakit kepala, kanker, atau "Chinese restaurant syndrome", padahal bukti ilmiah tidak mendukung klaim tersebut jika MSG dikonsumsi dalam batas wajar. Ironisnya, di saat yang sama, konsumsi garam dan gula justru sering diabaikan padahal secara ilmiah terbukti memiliki dampak kesehatan yang jauh lebih serius---seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas---bila dikonsumsi secara berlebihan. MSG sebenarnya memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dibandingkan garam dapur, dan dapat digunakan untuk mengurangi total asupan natrium dalam makanan tanpa mengorbankan cita rasa. Maka, berdasarkan data ilmiah, ketakutan terhadap MSG tidak proporsional dibandingkan bahaya nyata dari konsumsi garam dan gula berlebih.
Gula, garam, dan MSG merupakan tiga komponen utama dalam makanan yang sering kali tidak disadari jumlah konsumsinya oleh masyarakat. Gula dan garam berlebih telah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi. Di sisi lain, MSG kerap menuai kontroversi meskipun banyak badan kesehatan dunia menyatakan keamanannya.
Organisasi kesehatan seperti WHO, AAP, dan FDA telah mengeluarkan panduan dan rekomendasi untuk membatasi konsumsi gula dan garam, serta memberikan penilaian ilmiah terhadap MSG. Kajian ini bertujuan memberikan pemahaman yang seimbang dan berdasarkan bukti tentang potensi risiko serta manfaat dari masing-masing zat tersebut.
Rekomendasi WHO, AAP, dan FDA
Gula
- WHO (World Health Organization) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 10% dari total energi harian, dengan manfaat tambahan bila dikurangi hingga 5%.
- FDA (Food and Drug Administration, Amerika Serikat) menyarankan batas gula tambahan maksimal 50 gram per hari berdasarkan diet 2.000 kalori.
- AAP (American Academy of Pediatrics) menyarankan pembatasan konsumsi gula pada anak-anak dan remaja untuk mencegah obesitas dan penyakit metabolik.
Untuk garam, WHO dan FDA menyarankan konsumsi natrium tidak lebih dari 2.300 mg per hari, sedangkan AAP mendukung pembatasan natrium pada anak-anak.
MSG
MSG dikategorikan sebagai "generally recognized as safe (GRAS)" oleh FDA. WHO dan FAO (Food and Agriculture Organization) menyatakan MSG aman jika dikonsumsi dalam jumlah moderat.