Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Alkisah di SMA Amburadul

12 November 2020   23:07 Diperbarui: 13 November 2020   06:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari pexels.com

Alkisah di sekolah SMA Amburadul di Ibu kota, seorang guru wali kelas menobatkan si Abas sebagai juara umum di sekolahnya. Karena hampir semua nilai mata pelajarannya mendapat A, meski ada 1 pelajaran olahhraga nilainya C. 

Maklum, Si Abas sering tidak pernah bisa mengikuti penilaian praktek lapangan mata pelajaran olahraga karena selama ini selalu kebetulan sibuk ke Balai Kota bahkan ke luar negeri. Si Abas harus banyak menerima banyak penghargaan nasional dan internasional dalam berbagai lomba dan prestasi luar biasa yang diraihnya.

Kisah menjadi lebih seru, ketika dalam beberapa minggu ke depan si Abas menjadi calon terkuat dalam pemilihan ketua OSIS di sekolahnya. Para orangtua yang bernafsu anaknya yang juga ingin merebut ketua OSIS jadi panik. Karena diyakini sulit mengalahkan kepopulerannya dan kepintaran calon kuat si Abas. 

Akhirnya orangtua si Abis yang pensiunan direktur sebuah bank Asing itupun semakin panik. Mendadak sang Ibu punya ide membuat lomba kecil kecila di sekolah. Lomba makan kerupuk !?!?!!

Bagaimanapun caranya Si Abis, Abus, dan Abes teman di kelas lain harus jadi juara 1, 2, dan 3 dalam lomba makan kerupuk itu. Sebagai mantan Direktur Bank Asing tak sulit mengatur juri makan kerupuk. Meskipun jurinya seorang guru besar di sekolah SMA Aburadul itu. Apalagi Ayah Sang Ibu adalah mantan pejabat Camat di jaman dia masih kecil. Dalam waktu singkat dengan penilaian ilmiah yang sangat canggih diumumkan bahwa pemenang juara makan kerupuk itu adalah Abis, Abus dan Abes.  Dengan bangganya si Ibu buru-buru melangkah cepat sambil membawa piala juara makan kerupuk itu untuk ditaruh di depan podium tempat kampanye pemilihan ketua OSIS sekolah itu. 

Melihat itu kontan saja semua guru dan seluruh murid sekolah tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata. Uniknya orangtua si Abis tersenyum bangga mendengar tertawaan itu. 

Akhir cerita dapat ditebak siapa yang menjadi ketua OSIS yang baru di SMA amburadul itu.

Yang menarik dan menjadi pertanyaan besar para murid dan guru di sekolah tersebut adalah mengapa SMA hebat tersebut diberi nama SMA Amburadul? Usut punya usut, dari cerita yang beredar dari mulut ke mulut ternyata pemberi nama sekolah itu mengalami buta warna. Sulit membedakan warna hitam dan putih. Ketika wartawan menanyakan  kebenaran isu masalah buta warna kepada Kepala sekolah SMA Amburadul. Dengan santai, menjawab, "Ngga papa , mas buta warna, daripada buta hati . ? Lhaaa , . . . . . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun