Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan. Telemedicine 085-77777-2765

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Perjalanan Fantastis tapi Pahit di Pilkada, Prabowo Harus Gandeng Anies di Pilpres

28 Juni 2018   12:16 Diperbarui: 28 Juni 2018   14:53 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meski baru sebatas perhitungan quick count, Pilkada di beberapa daerah bisa membalikkan perhitungan lembaga survey atau perkiraan pengamat politik. Khususnya daerah Jawa Barat, pasangan Asyik yang awalnya tidak dikenal dan dianggap sebelah mata ternyata menyodok mengalahkan Demiz dan mendekati tipis Ridwan Kamil. 

Demikian juga di Jawa Tengah pasangan Sudirman dan Ida secara mengejutkan bisa naik perolehan suaranya 100% dibandingkan hasil survey selama ini. Tampaknya berbagai faktor berpengaruh. 

Perolehan fantastis itu mungkin menunjukkan bahwa figur atau sosok pemimpin bukan yang utama. Banyak pengamat mengatakan bahwa tagar 2019gantipresiden saat acara debat sangat mempengaruhi mendongkrak kelemahan ketidakpopuleran pasangan Asyik dan Dirman-Ida. Kenaikkan suara 100% dari Dirman Ida juga diduga karena masalah kasus KPK dan Ganjar yang masih menggantung. 

Tetapi seandainya calon Gerindra dengan latar belakang sosok terkenal atau tetap mendukung Dedy Mizwar mungkin bisa meraih kemenangan besar di Jawa Barat. Demikian juga saat di Jawa Tengah sosok Sudirman tidak begitu dikenal tetapi bisa naik perolehannya secara fantastis. 

Pengalaman pahit ini seharusnya bisa jadi pelajaran dalam strategi politik Gerindra dan PKS dalam pilpres 2019 bahwa di luar hal yang diperhitungkan faktor sosok dan figur kepopuleran calon pemimpin masih tetap yang penting dan utama. Tampaknya pendamping Prabowo bila ingin memenangkan Pilpres 2019 harus figur populer seperti Anis Baswedan atau Gatot Nurmantyo.

Pasangan Asyik dan Dirman-Ida mempunyai karakteristik yang hampir sama. Saat saat bulan terakhir secara pasti elektabilitasnya meningkat pesat. Bahkan pengamat politik terkenal mengatakan bahwa bila Pilgub Jateng bila diadakan 2 bulan lagi maka Ganjar bisa dilengserkan. 

Tampaknya berbagai faktor yang berpengaruh dalam bulan bulan terakhir ini menjadi bahan diakusi para politisi dan pengamat politik. Selain kekuatan tagar 2019gantipresiden, isu KPK yang menghantui Ganjar tampaknya perang di media sosial dan peran ulama dan tokoh agama juga sangat berpengaruh. 

Bayangkan mendekati saat saat terakhir media sosial diramaikan rekomendasi para ulama dan ustadz terkenal seperti UAS, UBN, Tengku Zulkarnaen, AA GYM, Mama Dedeh atau Adi Hidayat meski tidak menunjukkan nama langsung tetapi telah memberikan sinyal pada pasangan Asyik. Semua itu menghasilkan perolehan yang fantastis tetapi ternyata masih belum meraih kemenangan karena kalah bersaing dengan modal awal popularitas calon yang kecil.

Pengalaman Untuk Prabowo

Memang Pilpres dan Pilkada berbeda kondisi dan latar belakangnya. Fakta dan fata menunjukkan bahwa kemenagan Pilkada tidak menentukan kemenangan Pilpres di daerah itu. Tetapi Pilkada dapat dijadikan refrensi dan pengalaman penting untuk menilai psikologis rakyat dalam memilih pemimpinnya

Bila nantinya dalam Pilpres 2019, Prabowo dicalonkan dengan pasangan yang tidak populer maka nasibnya mungkin seperti pasangan asyik dan Dirman-Ida. Bisa bersaing tetapi bisa sehebat bila berpasangan dengan calon yang populer dan elektabilitasnya tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun