Mohon tunggu...
Sanaha Purba
Sanaha Purba Mohon Tunggu... Penulis

Selamat datang di kolom Yohanes Sanaha Purba, ruang inspirasi bagi para pencari ilmu dan pemikir kritis. Saya adalah seorang penulis, pendidik, dan pencinta filsafat yang berkomitmen menghadirkan wawasan bernas dalam dunia filsafat, bahasa, dan edukasi. Kunjungi juga youtube saya, https://www.youtube.com/@Sanahapurba Untuk ngobrol serius, silahkan email saya di sanaha.purba@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

VOLTAIRE | Semangat Kebebasan yang Mengguncang Zaman

28 September 2025   05:00 Diperbarui: 22 September 2025   04:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dalam setiap zaman, selalu ada sosok yang berani melawan arus, mempertanyakan kebenaran yang sudah mapan dan membuka jalan baru bagi kebebasan berpikir. Di abad ke-18, tokoh itu bernama Voltaire. Lahir di Paris pada 21 November 1694 dengan nama Franois-Marie Arouet. Dia tumbuh menjadi seorang penulis, pengacara, sekaligus filsuf yang sangat berpengaruh. Sejak muda, bakatnya sudah terlihat jelas. Dia piawai merangkai kata, cerdas dalam berpikir dan berani untuk mengkritik. Voltaire bukan hanya seorang pemikir,d ia adalah suara lantang yang menentang kebodohan, penindasan dan segala bentuk ketidakadilan.

Kehidupan Voltaire penuh gejolak. Kritiknya yang tajam sering membuatnya berurusan dengan kekuasaan. Ia pernah dipenjara di Bastille. Dia juga sempat diasingkan ke Inggris karena tulisannya yang mengkritik pemerintah Perancis. Namun, dari pengalamannya itu, lahir gagasan-gagasan baru.

Di Inggris, Voltaire menemukan sistem pemerintahan yang jauh lebih terbuka, di mana kebebasan berbicara dihormati dan hak-hak individu dijaga. Ia kagum dengan kebebasan berpendapat yang tumbuh di Inggris. Hal itu memperkuat keyakinannya bahwa kebebasan adalah kunci kemajuan masyarakat.

Salah satu fokus terbesar Voltaire adalah agama. Namun, bukan agama sebagai keyakinan pribadi yang membuatnya tertarik. Dia justru fokus mengamati dogma kaku dan intoleransi yang lahir dari institusi keagamaan. Dengan tajam, dia menyoroti hipokrisi, korupsi, dan penyalahgunaan kuasa dalam tubuh gereja. Bagi Voltaire, iman tidak boleh menjadi alat untuk menindas kebebasan berpikir.

Voltaire mendukung toleransi beragama dan menolak segala bentuk fanatisme. Dari situlah lahir semboyan yang sering dikaitkan dengannya, yaitu "meski saya tidak setuju dengan isi ucapan seseorang, saya akan membela sampai mati hak orang itu untuk mengatakannya". Semangat Voltaire itu menjadi fondasi penting bagi gagasan modern tentang kebebasan beragama dan kebebasan berbicara.

Kritik Voltaire tidak berhenti pada agama. Ia juga menyoroti pemerintah yang absolut dan monarki. Baginya, keduanya menindas rakyat. Voltaire percaya bahwa negara seharusnya dipimpin secara rasional dan menghormati hak-hak warganya. Dia lantas mempromosikan konsep "despotisme yang bijaksana", sebuah ide bahwa penguasa idealnya adalah seorang yang cerdas dan adil, tetapi pada saat yang sama juga tetap menjaga kebebasan individu warganya. Dalam konteks masa itu, Voltaire menjadikan Inggris sebagai contoh pemerintahan yang jauh lebih rasional dibandingkan Prancis. Pandangannya itu sebenarnya menjadi kritik tajam terhadap sistem absolut di Prancis yang mengekang warganya dengan tidak memberikan ruang bagi kebebasan.

Voltaire adalah pejuang utama dalam kebebasan berbicara. Baginya, kebebasan berbicara bukan sekadar hak pribadi, melainkan syarat mutlak bagi kemajuan masyarakat. Tanpa kebebasan berbicara, kritik tidak mungkin terjadi dan tanpa kritik, keadilan sulit terwujud. Ia percaya bahwa suara yang jujur, meski pahit, lebih bermanfaat bagi peradaban daripada diam yang penuh ketakutan. Itulah mengapa pemikiran Voltaire masih terasa begitu relevan hingga kini. Dalam dunia modern, di mana kebebasan berekspresi kerap dibatasi oleh kekuatan politik maupun ekonomi, semangat Voltaire mengingatkan kita bahwa kebebasan berbicara bukanlah sesuatu yang boleh dinegosiasikan.

Warisan Voltaire menjangkau jauh melampaui zamannya. Pemikirannya tentang kebebasan menjadi inspirasi bagi prinsip-prinsip demokrasi modern, seperti pemisahan agama dan negara, penghormatan pada hak individu dan perlindungan kebebasan berbicara. Semangatnya mengalir dalam Revolusi Prancis dan gaungnya terus terdengar dalam setiap perjuangan melawan penindasan. Voltaire juga menegaskan pentingnya rasionalitas dan sains, dua pilar yang kemudian menjadi ciri utama Pencerahan.

Dari Voltaire, saya belajar bahwa filsafat tidak hanya berbicara tentang gagasan di ruang abstrak, tetapi juga menyentuh kehidupan nyata, sepeti soal kebebasan, keadilan, dan hak untuk berbicara. Ia mengajarkan bahwa mempertanyakan otoritas bukanlah sikap memberontak tanpa arah, melainkan jalan menuju masyarakat yang lebih adil. Di tengah keberagaman, Voltaire juga mengingatkan kita untuk tetap menjunjung tinggi toleransi. Baginya, kemajuan hanya mungkin terjadi jika setiap orang diberi ruang untuk berpikir dan berbicara tanpa rasa takut.

Voltaire mungkin hidup tiga abad lalu, tetapi api perjuangannya belum padam. Ia mengajarkan kita untuk tidak diam ketika ketidakadilan terjadi dan untuk tetap berani menyuarakan kebenaran meski berhadapan dengan risiko. Pemikiran dan keberaniannya menegaskan bahwa kebebasan adalah napas peradaban. Tanpa kebebasan, manusia hanya akan terjebak dalam rantai ketakutan. Tetapi dengan kebebasan, manusia bisa menciptakan dunia yang lebih adil dan bermartabat. Itulah mengapa nama Voltaire tetap harum sebagai filsuf Pencerahan yang melampaui zamannya. Dia adalah seorang pemikir yang mengajarkan kepada kita arti sejati dari kebebasan dan kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun