Mengapa pemikiran Abelard masih relevan untuk kita bicarakan hari ini? Melalui karya-karya dan kisah biografisnya, Abelard seperti mengingatkan kita bahwa beragama itu tidak berarti menutup diri pada pintu logika. Selain itu, dia juga mengajak kita untuk kritis dalam kerangka etis. Kita hendaknya menilai apakah suatu tindakan itu bermoral atau tidak bukan hanya pada tindakan atau hasilnya, melainkan harus juga mempertimbangkan niat di baliknya.
Lebih dari itu, kita perlu memiliki semangat yang sama dengan Abelard dalam berpikir kritis. Utamanya, di tengah suasana kehidupan masa kini yang riuh dan terus berubah sehingga kebenaran menjadi terasa sangat relatif. Mungkin itulah warisan terbesarnya, yaitu ajakan untuk berani mempertanyakan, bukan demi memberontak atau 'asal sulaya', melainkan demi menemukan kebenaran yang lebih mendalam.
Penutup
Peter Abelard meninggalkan jejak panjang di persimpangan filsafat, teologi, dan kisah kehidupan pribadinya sendiri. Dari logika, etika, hingga kisah cintanya, dia seolah mengajarkan bahwa kebenaran butuh nalar dan keberanian. Pertanyaannya, apakah kita, di abad ke-21 ini, masih berani memakai akal sehat untuk menantang tradisi ketika perlu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI