Mohon tunggu...
Cerpen

Awal Romantisme di Pusat Jawa Timur

16 Maret 2025   17:07 Diperbarui: 16 Maret 2025   17:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai, namaku David. David Purnawan lebih lengkapnya. Aku adalah siswa di Universitas Airlangga Surabaya dan aku adalah perantau dari Sumatera. Kehidupan di pulau baru adalah pengalaman yang menyenangkan dan menyeramkan di saat yang bersamaan. Dan ini adalah kisahku menemukan berlian yang hanya ada dan asli dari Surabaya.

Berlian itu memiliki nama, namanya adalah Angel. Angela Claire Hartono. Seorang gadis manis asli Surabaya yang juga kuliah di Universitas Airlangga. Lebih ajaibnya, kita berada pada satu prodi yang sama yakni akuntansi. Sejak melihatnya aku langsung percaya pada cinta dalam pandangan pertama. Tatapannya, kharisma, dan senyumnya membuatku tercengang dan terdiam.

Awalnya aku sangat takut untuk berbicara dengannya, bahkan untuk berkenalan saja aku tidak berani. Sepertinya Angel mempunyai banyak sekali teman tidak sepertiku yang hanya mempunyai 5 teman. Kalau dilihat banyak juga lelaki yang menginginkan dia. Dari awal hingga akhir kelas banyak sekali pria yang mengajak dia berbicara bahkan mengajak Angel keluar. Aku berpikir sudah tidak mungkin untuk aku berkenalan bahkan dekat dengan Angel, terlalu banyak sekali sainganku. Aku hanya mahasiswa rantau dari luar pulau, tidak bisa bahasa Jawa, tidak punya banyak uang, dan kendaraanku hanya Astrea Prima, tidak seperti mahasiswa lain yang mengendarai motor besar.

Sudah 3 bulan aku berkuliah di UNAIR, hingga saat itu juga aku belum berkenalan dengan Angel. Hari itu, bapak dosen memberikan kami semua tugas kelompok yang berbentuk projek. Secara mengejutkan Angel memanggilku. “Hai kamu David ya, salam kenal aku Angel, kamu kira-kira mau gak ya sekelompok sama aku?”, tanya Angel sambil menjabat tanganku. Tanganku gemetar saat itu, lebih dari itu tanganku sampai berkeringat karena aku sangat gugup pada momen itu. “Eh Angel.. Iya boleh juga, salam kenal ya aku David”, balasku. Akhirnya kami pun sekelompok untuk projek ini.

Keesokan harinya kami langsung memulai mengerjakan proyek tersebut dengan Angel. Aku menjemput Angel dengan motor Astrea Prima ku itu, motor bekas ayahku yang sudah bekas jatuh berkali-kali. Rumah Angel sangat besar dan berada di tengah-tengah pusat kota, tepatnya dekat mal Pakuwon Barat. Sebelum pergi, aku sempat bertemu dengan ayah dan bunda dari Angel, mereka sangat ramah kepadaku dan menyambutku dengan hangat. Tanpa berlama-lama aku dan Angel pun berangkat ke cafe untuk mengerjakan projek kita.

Kami berdua pun berbincang-bincang di motor sekaligus mendekatkan diri satu sama lain. “Kamu nggak malu apa naik motor Astrea kayak gini? Dibonceng aku lagi”, tanya aku dengan lugu dan bodohnya. “Hahahahaha kamu lucu banget sih, aku mah ga malu lagian ngapain aku malu dibonceng kamu”, balas Angel. Jantungku langsung berdebar saat itu, mukamu memerah, aku pun langsung tidak fokus menyetir. Untungnya kami berdua selamat sampai tujuan.

Banyak yang muncul di pikiran ku saat itu. “Ini Angel memang friendly atau mau deket sih sama aku?”, tanyaku di dalam pikiranku. Aku memang orangnya sangat skeptis, apalagi dalam hal hubungan romansa. Aku takut Angel hanya baik di awal lalu nantinya meninggalkanku untuk pria lain, sama seperti mantan pacarku dulu. Namun, itu pikiran untuk di hari lain, Untuk sekarang aku hanya ingin mengenalnya lebih dekat lagi sebagai teman.

Kami berbincang-bincang di cafe sambil mengerjakan proyek yang diberikan. Ternyata saya merasa cukup akrab dengan Angel. Banyak pembicaraan kami yang sesuai, kami sama-sama memiliki minat fotografi dan selera lagu kami bahkan sama. Pembicaraan kami hari itu lebih banyak mengenai pribadi kami masing-masing dibandingkan projek yang seharusnya kami selesaikan. “Yaudah lah ya, proyek masih sebulan lagi tenggangnya yang penting mah aku dekat dulu sama Angel”, pikirku saat itu. 

Momen ini menjadi awal yang baik untuk kami kedepannya. Aku semakin jatuh cinta dengan Angel. Sifat perhatiannya yang mau membantu projek yang diberikan, sifat penuh energinya yang menyemangati aku, sifat rendah hatinya yang ingin naik motor Astrea ku padahal mobilnya Porsche. Awalnya terlihat mustahil untuk aku mendekati Angel, bahkan berbicara saja masih gugup. Sekarang aku sudah sangat nyaman dengan Angel. Aku harap kita akan semakin sering bertemu setelah ini. Namun, itu kisah untuk hari-hari kemudian. Angel aku harap kita akan semakin dekat, sampai jumpa di waktu mendatang Angel…

Siswa SMA Kolese De Britto,

Leigh Terrence Sinclair & Samuel Natanael Angga Wibisono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun