Pemetaan Lahan Kini Lebih Akurat Berkat Satelit
Kemajuan teknologi satelit telah membawa perubahan besar dalam cara kita memetakan dan mengelola sumber daya alam. Salah satu inovasi penting adalah penggunaan citra satelit Sentinel-2, yang kini banyak dimanfaatkan untuk memantau kondisi tutupan lahan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Satui dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Sentinel-2 adalah satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang mampu merekam permukaan bumi dengan detail tinggi, bahkan hingga resolusi 10 meter. Dengan 13 band spektral yang dimilikinya, Sentinel-2 bisa membedakan berbagai objek di permukaan bumi seperti hutan, sawah, permukiman, hingga badan air.
Indeks Spektral: Kunci Membaca Citra Satelit
Untuk mengolah data citra satelit, para peneliti menggunakan apa yang disebut "indeks spektral". Indeks ini adalah rumus matematika yang menggabungkan beberapa kanal warna (band) dari citra, sehingga karakteristik objek tertentu bisa lebih menonjol.
Beberapa indeks spektral yang populer antara lain:
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index):Â Mengukur tingkat kehijauan dan kesehatan vegetasi. Nilai tinggi menandakan hutan atau lahan pertanian yang subur.
NDWI (Normalized Difference Water Index):Â Memudahkan identifikasi badan air seperti sungai, danau, atau tambak.
NDBI (Normalized Difference Built-up Index):Â Digunakan untuk mengenali area permukiman atau lahan terbangun.
BSI (Bare Soil Index):Â Membantu mendeteksi lahan terbuka atau tanah tanpa vegetasi.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!