Tes sumatif selesai. Betapa bahagianya murid ini hingga langsung memamerkan kekuatan barunya kepada guru Kakashi lantas kembali jatuh tersungkur karena kehabisan cakra. Guru hebat kita satu ini tidak lantas merespon keberhasilan muridnya dengan meloncat kegirangan. Ia menahannya. Ia tahu persis, jarak yang ia ambil waktu itu tidak akan pernah sia-sia karena sudah dirancang sedemikian rupa dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang jelas.
Dari guru Kakashi, saya belajar untuk tidak lagi mendominasi, tidak perlu menjelaskan panjang lebar di depan kelas sepanjang jam pelajaran, namun terus menjaga intensitas pembelajaran. Bukan sekadar menyediakan materi ajar, diunggah ke platform media sosial disusul tugas-tugas yang mesti dipenuhi para murid pada batasan waktu tertentu, tapi memberdayakan konteks yang dekat dengan kehidupan nyata mereka.
Pada akhirnya, seorang guru hanya perlu menempatkan dirinya di belakang muridnya yang kembang, sambil terus memberikan dorongan yang terukur. Berada di belakang murid tidak bisa disusul dengan dorongan tiba-tiba. Tentu ia akan terjatuh dari perancah yang kita sediakan sedari mula. Mendorong saat diperlukan. Mengingatkan agar tidak terjatuh. Menopang jikalau ia tergelincir. Demikianlah guru Kakashi mengajarkan bagaimana "Tut Wuri Handayani" dalam dunia Shinobi.###