Mohon tunggu...
Samsudin R. Ishak
Samsudin R. Ishak Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah pembebasan

Aktif mengajar bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Randangan Satu Atap. Menulis puisi, esai, dan cerpen. Menulis naskah drama sekaligus menyutradarainya dalam beberapa produksi Teater Peneti Gorontalo sejak 2007.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tut Wuri Handayani dalam Dunia Shinobi

16 November 2020   10:51 Diperbarui: 16 November 2020   11:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://thegeekiary.com/training-begins-boruto-episode-168/87115

"Dia memang hebat. Dia mewarisi kejeniusan Hokage ke empat" gumam Kakashi.

Memang tidak ada hal lain yang dapat membalas jerih payah seorang guru selain rasa bangga melihat murid-murid berhasil dan berprestasi. Di balik carut-marut sistem pendidikan kita yang agaknya baru mulai menemukan ritmenya, banyak guru hebat di luar sana yang bekerja dalam diam. Tetap mengajar karena dorongan jiwa, bahwa mengajar lebih merupakan kesenangan dibanding pekerjaan.

Jika murid sudah berhasil, sudah saatnya bagi guru mengambil jarak. Biarkan si murid mengembangkan diri sehingga indikator pengayaan mulai bermunculan dengan sendirinya. Biarkan para murid tahu bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Dengan memelihara rasa ingin tahu, para murid perlahan-lahan akan menaikkan kapasitasnya dengan bantuan perancah yang sudah dikonstruksi dengan rapi oleh gurunya.

Guru Kakashi menunjukkan kualitas pengajaran yang sangat baik. Walaupun sudah mengambil jarak dengan membiarkan Boruto menyempurnakan rasengan-nya bersama rekan sejawat, petunjuk-petunjuk guru Kakashi tetap menjadi kunci. Alih-alih mengiming-imingi oodama rasengan yang mustahil dikuasai muridnya, guru Kakashi memberikan petunjuk untuk terciptanya sebuah rasengan baru yang khas, sesuai dengan kemampuan Boruto, dan "genuine".

Berada pada level kreatif, dengan tentunya mendapatkan dorongan yang terukur dari guru, para murid akan menemukan orisinalitas diri mereka. Gardner memasukkan ini dalam indikator teori kecerdasannya yakni "product fashioning" sebagai tingkat lanjut dari "problem solving". Lahirnya produk-produk inovatif dari tangan para murid ini akan berguna untuk mereka di dunia nyata yang akan berujung pada budaya produktif dan kompetitif.

Akan tetapi, sebuah produk tentu harus diuji. Boruto memasuki langkah terakhir dari desain pembelajaran yang dirancang guru Kakashi. Sebuah ujian yang jauh lebih menarik daripada sekadar memecahkan bongkahan batu. Guru Kakashi membawa Boruto ke sebuah gedung yang dikelola oleh Kepolisian Desa Konoha. Hanya dengan melihat wajah Ibiki, kepala bagian interogasi kepolisian Konoha yang terkenal beringas, Boruto sudah mengendus aroma kriminal di tempat ini.

Ia belum begitu yakin dengan apa yang akan dihadapinya sampai kemudian seorang lelaki tinggi besar muncul di hadapannya. Lelaki yang pernah ia hadapi sebelumnya. Seorang shinobi dengan justsu aneh yang mampu mengambil alih tubuh seseorang setelah memakan kepalanya. Walau bertubuh sangat besar tapi ia sangat cepat dalam menyerang, dan sangat kuat dalam bertahan. Ialah Shojoji.

Tes sumatif dalam program pembelajaran seri rasengan oleh guru Kakashi akan dikemas dalam bentuk pertarungan antara Boruto dan Shojoji. Tentu bagi Boruto ini adalah sebuah pembuktian tapi bagi Shojoji ini adalah sebuah tiket kebebasan.

Lagi-lagi guru Kakashi bikin saya geleng-geleng kepala. Guru Kakashi memilihkan metode yang paling mendekati konteks dunia nyata untuk Boruto. Rasengan diciptakan untuk bertarung dengan lawan yang jauh lebih kuat sebagai penyelesaian masalah atas kekalahan telak dari Deepa. Simulasi dan praktik adalah teknik penilaian yang tepat dalam konteks ini.

Demikianlah, pertarungan dimulai. Boruto berusaha mengimbangi kecepatan Shojoji dan menyerangnya dengan Fuuton Rasengan yang justru ditahan dengan tameng Fuuton Fuuhakujun oleh Shojoji. Pertarungan berlangsung sengit sampai kemudian produk utama yang dijanjikan Boruto dijadikan senjata pamungkas.

Rasengan berkompresi tinggi. Ya, sebuah rasengan yang sangat jauh gambarannya dari Oodama Rasengan yang ia cita-citakan; sangat kecil namun dikompresi dengan kepadatan yang tinggi sehingga memiliki daya destruksi yang terpusat pada satu titik. Tameng Fuuton Fuuhakujun yang terkenal kuat itu, koyak moyak juga pada akhirnya. Serangan Boruto menghempaskan Shojoji jauh ke sisi dinding, sebuah benturan dahsyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun