Mohon tunggu...
Ganda Samson
Ganda Samson Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup Matinya Seorang Penulis

Lahir di Pematang Siantar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teman Jadi Lawan

7 Maret 2022   06:59 Diperbarui: 7 Maret 2022   07:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti diketahui, Jenderal Agum Gumelar dan Jenderal Hendropriyono membantu Kongres 1993 memunculkan trah Soekarno dalam panggung politik, dalam diri Megawati, yang kemudian menjadi presiden Indonesia ke V.

Soeharto akhirnya menyesal. Tetapi dinamika politik tidak tertahankan lagi. Dengan kata lain, kondisinya mungkin sudah terlambat dan perseteruan itu sudah diketahui publik.
==========

Serangan Rusia ke Ukrania sebenarnya sudah diketahui sejak 2014, ketika Vladimir Putin, mantan anggota KGB dan Dan IV judo, mencaplok Crimea. Sebagai seseorang yang menyesali pecahnya Sovyet, menurut Putin Keseimbangan Regional dan arogansi Amerika Serikat adalah masalah utama pasca Perang Dingin. Sedangkan Presiden Ukraina sendiri memberi kesempatan pada Barat, dan emosi Putin akhirnya tidak terkendali. Mantan duta besar RI di Ukraina mengatakan, "Saya sendiri tidak mengerti jalan berpikir Putin".    

Seperti diketahui, Ukraina adalah bamper utama Rusia ketika bernama Uni Sovyet. Sedangkan kawasan yang diserang itu adalah bamper utama Rusia terhadap Ukraina. Reaktor Chernobyl, yang pernah meledak 1986, berada di kawasan itu. Kita tidak mungkin lagi mendengar pendapat Mikail Gorbachev atau Edward Sevarnadze yang memahami gejolak politik Rusia pasca Perang Dingin.

Hemat saya, upaya Putin mengendalikan carut-marut ini termasuk menghentikan invasi ekonomi dan teknologi Barat terhadap Timur. Selama ini Timur dapat apa dari perkembangan yang seolah-olah milik Barat? Rasionalisme Barat telah memojokkan Orientalisme ke sudut paling ekstrim, terutama saat kelesuan akibat Covid-19.

Apakah dengan menguasai teknologi Barat, manusia berbahagia? Dan terlepas dari skenario rekayasa Shapeshifter yang gila itu, teknologi Barat toh terbukti membunuh manusia juga, sementara humanisme tak terbukti mampu mengatasinya, tidak bisa menjadi leverage. 

Jepang dan Korea Selatan kini mengalaminya, 2 contoh masyarakat Timur yang menghidupi Dunia Barat. Tetapi di Indonesia kita juga harus hati-hati dengan pengaruh Tiongkok atas Indonesia Timur.  

Salam dan Terima Kasih.

Bacaan:

Barbara S. Harvey (1984), Permesta .

Donald Weatherbee (1966), Ideology In Indonesia.

Francis Lim (2003), Filsafat Teknologi

Julius Pour (1997), Profil Prajurit Negarawan

Mikail Gorbachev (1989), Glasnost and Prestoika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun