Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Unik dan Aneh dari Pilpres AS

6 November 2020   22:18 Diperbarui: 6 November 2020   22:35 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, jangan lupa. Ini adalah pertarungan politik. Dalam prosesnya apapun bisa terjadi, bukan? Kita tunggu saja prosesi Pilpres AS ini hingga selesai. 

Hal Unik Pilpres AS 

Kita singkirkan dulu soal siapa yang bakal memenangkan Pilpres Negeri Paman Sam. Baik Joe Biden mapun Donald Trump, tentu tidak akan berpengaruh bagi kehidupan masyarakat macam saya pribadi. 

Hanya saja, mencermati proses perjalanan pemilihan orang paling berkuasa di AS kali ini memang ditemukan fakta-fakta menarik sekaligus unik.

Hal yang paling unik adalah sikap yang dipertontonkan Donald Trump. Siapapun tahu bahwa pria berambut agak blonde itu adalah sang petahana. Namun, uniknya dialah yang justru menuding prosesi Pilpres AS sarat dengan kecurangan.


Maaf, bukan maksud saya untuk mentertawakan prilaku Trump. Namun, bila merujuk pada sejarah Pilpres dimanapun, biasanya yang "jago" atau suka menuduh adanya praktik-praktik curang datang dari pihak penantang. 

Tidak perlu mengambil contoh jauh-jauh. Di Indonesia sendiri pernah ada tuduhan bahwa proses Pilpres terjadi kecurangan. Tapi tuduhan itu wajar karena datang pihak penantang. 

Mereka pasti menyangka bahwa pihak petahana didukung oleh segala fasilitas mewah. Termasuk perangkat pemilu yang cenderung lebih mendukung sang penguasa. 

Jadi, bila yang menuduh terjadinya kecurangan datang dari pihak penguasa, rasanya aneh, bukan? Dan, ini memang sedang terjadi pada Donald Trump. Lucunya, hal tersebut terjadi di negara yang terkenal sebagai kiblat demokrasi dunia. 

Masih tentang AS sebagai kiblat demokrasi dunia, hari ini patut kita pertanyakan kembali. Ternyata, mereka masih belum benar-benar paham tentang arti demokrasi yang sesungguhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun