Tak dipungkiri, Gatot sejauh ini bisa mengangkangi Airlangga, Puan dan Cak Imin. Namun begitu di atas Gatot masih cukup banyak nama kandidat yang angka elektabilitasnya meninggalkan Gatot cukup jauh. Sebut saja Ganjar Pranowo 17,9 persen; Menhan, Prabowo Subianto 16,4 persen; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 15,3 persen.
Selain itu, masih ada nama-nama lain seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Capres 2019, Sandiaga Uno.
Nah, peluang Gatot akan besar bila elektbailitasnya mampu menyaingi bahkan mengungguli keenam nama kandidat di atas. Sebab, dengan begitu hampir dipastikan akan ada parpol yang meliriknya dijadikan capres atau cawapres.
Akan tetapi, jika elektabilitas Gatot masih di bawah keenam nama tadi, rasanya sulit bagi dia untuk nyapres. Kecuali ambang batas Pilpres atau Presidential Threshold sebesar 20 persen diturunkan bahkan dihapus.
Bila ambang batas Pilpres masih 20 persen, saya rasa tidak akan banyak pasangan calon yang terlibat. Bahkan, tidak mustahil akan kembali terjadi head to head seperti yang terjadi pada dua Pilpres sebelumnya.
Dengan begitu hanya orang-orang terbaik dengan tingkat elektabilitas serta popularitas tinggi yang memiliki kesempatan nyapres. Dan, sejauh ini nama Gatot masih belum termasuk.
Salam