Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Puisi Senja

20 Oktober 2020   22:10 Diperbarui: 20 Oktober 2020   22:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini, ada kisah yang meminta untuk diulang. Dalam kepekatan rasa menggugah pikirku berpetualang liar ke masa-masa kita bersua, lalu menyatu dua raga.

Dalam rasa yang tak pernah beranjak dari lamunan. Ada harap ingin diabadikan bersama temaram. Lalu, kuukir cerita indah tentang kita. Ya, tentang kita yang tak pernah lagi bersua dalam puluhan purnama.

Di sini, canda tawamu buatku lupa siang telah menjadi malam. Senja yang sempat hadir sesaat berganti pekat dihiasai tarian ribu bintang. Sementara, rembulan asik menjadi saksi dua insan dimabuk asmara.

Dalam khayal yang enggan meninggalkan raga, ada rasa tetap setia bertahan. Biar rindu tak jadi nyata. Di sini kisah itu tak akan pernah sirna, meski harap tak menjadi nyata. Karena ini bukan puisi indahnya senja.

Sumedang, 20 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun