Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKS dan Demokrat Mesra di Pilkada, "Testing The Water"Pilpres dan Intip Peluang AHY?

25 Juli 2020   18:43 Diperbarui: 25 Juli 2020   18:54 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya saja koalisi yang telah dianggap satu hati, satu rasa dan satu penderitaan ini akhirnya harus bercerai. Pasalnya, Partai Gerindra "mengkhianati" hubungannya dengan cara menyebrang pada koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.

Saat ini, seperti diutarakan Sohibul Iman, PKS cukup banyak menjalin koalisi dengan Partai Demokrat pada Pilkada serentak. Bukan tindak mungkin, hal tersebut bakal dijadikan penjajakan atau testing the water menuju koalisi yang lebih besar, yakni Pilpres 2024.

Peluang ke arah sana cukup terbuka lebar, mengingat status mereka sama-sama sebagai partai oposisi pemerintah. Hanya saja, mereka masih harus mampu menggandeng partai lainnya agar bisa mengajukan pasangan calon.

Kenapa?

Karena, jika Undang-Undang Pemilu Nomor 7 tahun 2017 masih diberlakukan. Yaitu, penerapan presidential threshold atau ambang batas suara dalam mengajukan calon presiden dan wakil presiden harus memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Gabungan kedua partai ini belum bisa mencukupi untuk mengajukan calon. 

Ini jika mengacu pada perolehan suara pemilu tahun 2019 lalu. Sebagaimana diketahui, PKS hanya mendapatkan suara 8,21 persen dan Demokrat 7,77 persen.

Namun, jika nantinya mengacu pada hasil pemilu legeslatif 2024. Dan, kedua partai ini ingin langsung mengajukan pasangan calonnya tanpa harus menggandeng partai lain, tentunya harus berjuang lebih ekstra keras agar mampu memperoleh suara yang tentukan oleh ambang batas.

Sementara tentang siapa nama calon yang bakal diusung, rasanya satu slot sudah bisa dipastikan milik AHY dari Demokrat. Sedangkan untuk satu slot nama lainnya memang masih meraba-raba.

Hingga saat ini belum ada kader PKS yang bisa dimunculkan atau memiliki popularitas serta elektabilitas mumpuni untuk dicalonkan.

Sepertinya, PKS akan mengambil figur dari luar kader yang saat ini sudah banyak beredar. Bisa saja nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau sosok lain yang tidak terikat olehi partai politik.

Kendati begitu, sebelum melangkah lebih jauh ke kontetasi Pilpres, PKS dan Demokrat tentu saja harus bisa memastikan bahwa kerjasama atau koalisinya di banyak daerah berhasil baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun