Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini 5 Suka Duka Saya Dalam Ikutan Samber THR Kompasiana 2021

8 Mei 2021   03:06 Diperbarui: 8 Mei 2021   03:12 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya sang waktu di Bulan Ramadhan 2021 ini tentu semua para umat muslim seluruh Dunia sedang bergembira ria dan ada pula yang bersedih.

Sebagaimana yang sudah diketahui bersama bahwa puasa Ramadhan 2021 ini merupakan puasa yang tersulit sebab pandemi covid-19. Hingga banyak manusia berserah diri pada bulan ini yang mana semua diniatkan, di ikhlaskan dan dicurahkan beribadah kepada Allah Swt. 

Bagi muslimin muslimat yang tingkat keimanannya bertambah justru semakin sedih akan kehilangan bulan istemewa penuh rahmat dan maghfiroh Allah Swt.

Sedang bagi golangan Saya tentu dengan berakhirnya bulan Ramadhan tentu merasa gembira sebab tidak berpuasa lagi. Selain itu bergembira karena menyambut lebaran 2021. 

Berkaitan dengan suka duka ternyata Kompasiana tidak ketnggala  pula untuk menyapa para kompasianer terkait Samber (satu bulan ramadhan bercerita atau berkisah) tentang pernak pernik ramadhan.

Seluruh kompasianer yang ikutan Samber THR wajib untuk mengisahkan kembali perjalanan suka duka dalam program THR via twitter yang dipunyai.

Inilah 5 suka duka Saya dalam mengikuti blog competition Samber THR Kompasiana 2021.

1). Waktu

Tangkapan layar 1) dari Twitter.com/samhudibhaii
Tangkapan layar 1) dari Twitter.com/samhudibhaii
Sering Saya mendapat pertanyaan dari dari temen baik di grup Whatsapp maupun instagram. Mereka rata-rata menanyakan soal artikel yang ditayangkan pada waktu malam.

Sebenarnya begini, alasan Saya menulis artikel pada waktu malam karena ada sedikit waktu luang. Sehingga saya bisa menulis sesuai konsep pada kompasiana.

Selain itu terasa tenang karena suah menjalankan aktifitas ramadhan seperti shalat taraweh dan tadarusan. Sedangkan jika untuk menulis siang, Saya tidak ada waktu sebab tiap jam 7 pagi harus kesawah untuk mengurus tanaman padi.

Menulis artikel kompasiana pada malam hari setelah shalat taraweh lebih leluasa sebab selain itu bisa sambil ngopi. Ini yang saya sukai  dari ikutan Samber THR Kompasiana 2021. 

2). Tema Bersebrangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun