Mohon tunggu...
Sam Elqudsy
Sam Elqudsy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

bukan penulis fiksi, karena tak bisa menjiwai tanpa pernah mengalami..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa di Negeri Asing: Cerita dari Tiga Benua

10 Juni 2016   05:45 Diperbarui: 10 Juni 2016   07:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Puasa di Skandinavia Lebih dari 19 Jam
 Sementara itu, Zulfa Sakhiyya, seorang staf pengajar di Universitas Negeri Semarang bercerita di akun facebooknya tentang puasa di Skandinavia. Saat ini dia sedang berada di Kota Kobenhavn (Copenhagen), Denmark untuk mengikuti sebuah conference yang kebetulan dihelat saat bulan Ramadhan. Dalam statusnya dia menulis,

“Balada puasa di Skandinavia,
 Imsak jam 2.25 pagi
 Maghrib jam 9.51 malam”

 Puasa di Denmark berlangsung lebih dari 19 jam dikarenakan waktu siang yang lebih panjang dan waktu malam yang sangat pendek sehingga jarak antara buka puasa dengan sahur berikutnya sangat singkat. Dalam komentar di status tersebut, ada salah satu temannya yang nyeletuk, “Cari restoran dengan porsi makanan yang banyak saat berbuka puasa, sebagian dibawa pulang ke hotel dan dihangatkan untuk sahur,” Ada juga yang menyarankan untuk berpuasa mengikuti fatwa Darul Ifta Al Mashriyah atau berpuasa mengikuti waktu Makkah saja, hal ini memang dibolehkan menurut sebagian ulama untuk daerah yang waktu puasanya sangat ekstrim. Atas waktu siang yang sangat panjang tersebut, Zulfa melihatnya dari sisi positif, “Dengan waktu siang yang panjang berarti tersedia lebih banyak waktu produktif,” tuturnya.

Demikian kisah puasa dari tiga benua berbeda. Bersyukurlah Kita di Indonesia yang menikmati Ramadhan sebagai “ummatan wasathan” (dalam kasus ini Saya maknai sebagai umat yang benar-benar berada di bagian tengah Bumi) sehingga waktu puasa relatif stabil dari tahun ke tahun. Maka nikmat Allah manakah (lagi) yang Engkau dustakan?

 Penulis Sam Elqudsy
 Sumber : Akun Facebook Feb Azimatus, Arie Pujiwati, Zulfa Sakhiyya

Tulisan pertama kali dimuat di Darussalam Centre

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun