Mohon tunggu...
Samdy Saragih
Samdy Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca Sejarah

-Menjadi pintar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, membaca. Kedua, berkumpul bersama orang-orang pintar.- Di Kompasiana ini, saya mendapatkan keduanya!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pancasila Universal

1 Juni 2011   13:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:58 11039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mungkin, bukan Pancasila yang ditinggalkan oleh bangsa ini. Pancasila hanyalah penamaan dari nilai universal—terlepas dari ada kata "Indonesia" dalam dua sila. Dengan begitu, Pancasila yang katanya kita tinggalkan adalah wujud dari abainya bangsa ini pada nilai-nilai universasal itu. Siapapun, dari pemerintah hingga orang kecil, yang dalam hidupnya lebih menaruh perhatian pada kelompoknya, partainya, atau dirinya sendiri secara tidak langsung meninggalkan Pancasila.

Saya pikir, kembali pada Pancasila bukanlah dengan cuap-cuap di gedung MPR sana. Pengamalan pada Pancasila adalah dalam praktek, bukan slogan. Tanpa menyebut Pancasila pun seorang itu sudah Pancasilais apabila ia sudah menerapkan nilai-nilai universal—yang bersumber dari manapun—dengan sepenuh hati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun