Mohon tunggu...
Samara162
Samara162 Mohon Tunggu... Lainnya - UIN MALANG

KELOMPOK 162 KKM REGULER UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karawitan: Simfoni Seni yang Mengalun di Desa Sawahan Turen

27 Desember 2023   18:43 Diperbarui: 27 Desember 2023   18:46 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluas matamu melihat keberagaman Indonesia, satu cerita seni yang kaya dan memukau adalah karawitan. Sebuah kisah musik tradisional dari Jawa yang tak hanya menghibur, melainkan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya yang memikat di Jawa. 

Melodi Sejarah Karawitan
Lirik-lirik karawitan dipahat dalam sejarah yang berlapis di Jawa, mengalir dengan irama kehidupan kerajaan di tengah-tengah pulau yang mempesona ini. Gaya musik ini seperti sebuah aliran sungai yang melimpah, mengisi kehidupan Jawa dengan harmoni yang elok dan warna yang dalam.

 Gamelan: Sosok Pencipta Karawitan

Gamelan, ansambel ajaib alat musik tradisional Indonesia, menjadi tokoh utama dalam kisah karawitan. Dari getaran metalofon hingga dentingan ksilofon, dentuman drum, dan tabuhan gong, gamelan menciptakan pesta musik yang rumit dan luar biasa. Setiap alat memiliki cerita sendiri dalam menciptakan melodi dan harmoni yang menjadikan karawitan begitu khas.

 Skala Pelog dan Slendro: Nada Luhur Karawitan

Warna musik karawitan datang dari dua skala utama: pelog dan slendro. Setiap skala memiliki jajaran nada dan peta bunyi unik, memberikan ciri khas suara yang membawa pendengar ke dalam petualangan musik Jawa yang menakjubkan.

 Vokal Karawitan: Merayakan Puisi

Namun, tak hanya alat musik yang menjadi bintang. Suara merdu dalam karawitan menambah kekayaan kisah ini. Bernyanyi dengan ornamen melismatik, vokal dalam karawitan membawa ke dalam dunia sastra dan puisi Jawa. Ini bukan hanya nyanyian, melainkan sarana untuk menyampaikan makna mendalam dan perasaan yang tulus.

 Tradisi Ajaib di Desa Sawahan Turen

Beralih dari kisah besar ke pengalaman kecil, mari masuki desa kecil yang ajaib, Sawahan Turen. Di sini, setiap malam Jumat berubah menjadi panggung ajaib karawitan. Warga desa berkumpul untuk merayakan kekayaan musik tradisional mereka. Menariknya, yang paling antusias adalah para lansia. Mereka bukan hanya penonton, melainkan penjaga hidupnya tradisi. Dengan semangat tinggi, mereka bukan hanya mendengarkan musik, tetapi juga menceritakan kisah-kisah zaman dahulu, memastikan bahwa karawitan tetap menjadi bagian hidup dari generasi ke generasi.

 Kolaborasi dengan Kelompok Samara 162

Tidak hanya warga desa yang ikut merayakan, namun kali ini kelompok Samara 162 juga bergabung dalam simfoni kebudayaan musik ini. Dengan semangat belajar dan keinginan untuk mengenal lebih dalam, mereka turut serta meramaikan malam Jumat yang penuh kehangatan di Desa Sawahan Turen. Kolaborasi antara generasi muda dan lansia menciptakan energi positif yang memperkaya pengalaman bersama dan melestarikan warisan budaya.

 Karawitan Berkolaborasi dengan Masa Kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun