Mohon tunggu...
Syamsiah
Syamsiah Mohon Tunggu... Insinyur - Trainer

Instruktur TIK Kemenaker RI Love Purple and Eat Purple \r\nwww.syamthing.blogspot.com, \r\nwww.syamhais.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Film “Tjokroaminoto” Kaya Makna & Kaya Rasa

17 April 2015   10:16 Diperbarui: 13 Januari 2016   22:15 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

“Orang-orang Eropa datang ke sini untuk mencari apa yang tidak mereka punya. Karet, kopi, pala, cengkeh, teh, tembakau untuk pabrik-pabrik mereka. Mereka juga mencari pelabuhan-pelabuhan hangat untuk mengambil hasil kita sepanjang tahun”.

 

Itu bukan pernyataan para pengamat politik, sejarah, ataupun ekonomi. Juga bukan pernyataan mahasiswa pergerakan yang identik dengan daya nalar dan kritisnya. Tapi itu adalah jawaban siswa tingkat dasar di sekolah milik Belanda atas pertanyaan gurunya tentang sebab-musabab orang-orang Eropa datang ke Indonesia. Karena merasa terhina, guru tersebut malah makin menambah hukuman pada siswanya.

 

 

 

Pemberontakan Tidak Selalu Buruk

 

Pada adegan lainnya, ia juga mengatakan, “Tidak ada penjara dan peluru yang dapat mematikan kehendak bebas dan keadilan”. Pemberontakannya  atas ketertindasan ini juga diperhatikan guru mengajinya, “ada pesan kanjeng Nabi yang harus kamu perhatikan, iqra (bacalah)…  hijrah”.

 

14292403981559253918
14292403981559253918
 

Pemberontakan tidak selalu buruk. Pemberontakan terhadap kesewenang-wenangan justru membangkitkan semangat kesadaran akan kondisi yang sebenaranya. Tidak dinina-bonokan dengan kenyamanan-kenyamanan kehidupan pribadinya. Sementara di depan mata banyak orang hidup menderita.

 

Di kemudian hari, siswa tersebut dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam (SI). Beliau juga pemicu lahirnya pergerakan-pergerakan nasional lainnya. Bahkan beliaulah yang menginspirasi Koesno (Soekarno) mendirikan PNI. Pasca wafatnya Tjokroaminoto, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), dan kemudian memprolamasikan kemerdekaan Indonesia.

 

 

 

IqraHijrah

 

Film Tjokro banyak memberi pesan akan pentingnya hijrah, sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk berhijrah agar lepas dari siksaan kafir Qurays. Di tempat barunya, ternyata beliau dan para sahabatnya disambut meriah oleh penduduk Madinah. Hijrah menjadi tonggak awal perkembangan Islam.

 

Imam Syafii menyarankan kita berkelana agar mendapatkan kesegaran baru dalam menjalani kehidupan. K.H Ahmad Dahlan memaknai hijrah melalui pendalamannya terhadap Surat Al-Maa'uun. Surat Al-Maa'uun inilah yang menjadi tonggak pergerakan K.H. Ahmad Dahlan, yang di kemudian hari dikenal sebagai Muhammadiyyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun