Mohon tunggu...
Salwa salsabila Prasetya
Salwa salsabila Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya berkuliner di bandung

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Kuliner pedas asal bandung yang menggoyang lidah

19 Juni 2025   19:18 Diperbarui: 19 Juni 2025   19:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Seblak adalah salah satu makanan khas Sunda tepatnya Bandung yang kini populer di kalangan luas. Makanan yang identik bercita rasa gurih pedas dengan rempah kencur itu kini bisa dengan mudah dicari dan dibuat.
Belakangan bahkan seblak telah dimodifikasi isian atau toppingnya. Sekarang sudah lumrah jika kita melihat sajian seblak berisi kerupuk, telur, siomay, ceker, cilok hingga bakso. Bahkan ada juga yang menambahkan aneka bakso ikan hingga sayur yang biasanya menjadi isian steamboat atau suki
Padahal, dahulu isian seblak sederhana, hanya kerupuk yang direndam di air panas yang kemudian dimasak dengan bumbu halus berupa bawang putih, kencur dan cabai rawit.

Sejarah seblak cukup panjang dan berkembang dari waktu ke waktu. Meskipun mulai dikenal luas pada awal 2000-an di Bandung, kuliner serupa sudah ada sejak masa penjajahan di wilayah Garut dan Cianjur Selatan dengan nama Kurupuk Léor—kerupuk yang direbus hingga lemas. Konon, seblak lahir dari kreativitas masyarakat Sunda yang ingin memanfaatkan kerupuk sisa agar tidak terbuang sia-sia dengan cara merebusnya dan menambahkan bumbu pedas berbasis kencur.

Seblak juga memiliki kemiripan dengan "kerupuk godog" dari Sumpiuh, Jawa Tengah, yang sudah ada sejak tahun 1930-an. Namun, seblak khas Sunda membedakan diri lewat penggunaan kencur sebagai bumbu utama.

Bahan dan Cara Penyajian

Bahan utama seblak adalah kerupuk aci (biasanya kerupuk berwarna oranye) yang direbus hingga kenyal. Ciri khas seblak terletak pada bumbu halus yang terdiri dari kencur, bawang putih, cabai rawit, bawang merah, garam, dan penyedap rasa. Seblak juga sering ditambah telur orak-arik, sayuran seperti sawi dan kol, serta aneka topping seperti mie, makaroni, bakso, sosis, ceker ayam, siomay, dan batagor.

Ada dua jenis seblak yang dikenal masyarakat:
•Seblak Basah: Disajikan dengan kuah pedas dan beragam topping.
•Seblak Kering: Kerupuk aci yang dibumbui pedas tanpa kuah, mirip keripik.
Perkembangan dan Ragam Variasi

Seblak terus berkembang mengikuti tren dan selera masyarakat. Selain topping yang semakin beragam, kini seblak hadir dalam kemasan siap saji (frozen food) yang memudahkan distribusi ke berbagai daerah. Seblak juga menjadi ikon kuliner jalanan di Bandung dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Peran Sosial dan Ekonomi

Seblak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga telah menjadi simbol identitas kuliner Bandung dan Jawa Barat. Hidangan ini mempererat rasa kebersamaan dan memperkenalkan budaya Sunda ke masyarakat luas. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan bisnis seblak membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian lokal, terlihat dari banyaknya pedagang kaki lima hingga restoran yang menawarkan seblak sebagai menu andalan.

Nilai Gizi dan Konsumsi

Seblak dikenal sebagai makanan yang cukup tinggi kalori, terutama karena penggunaan kerupuk, minyak, dan berbagai topping yang mengandung karbohidrat serta lemak. Oleh karena itu, konsumsi seblak sebaiknya dibatasi, terutama bagi mereka yang menjaga asupan kalori harian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun