Mohon tunggu...
Salwa Noviana Putri
Salwa Noviana Putri Mohon Tunggu... Lainnya - ---

full time student, part time writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Belajar Mahasiswa Akibat Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Pandemi

18 Januari 2021   21:48 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:56 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Di tengah keterbatasan berinteraksi langsung akibat pandemi Covid-19, mahasiswa berusaha memanfaatkan serta memaksimalkan segala fasilitas belajar yang ada untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh. Mahasiswa mengefektifkan cara belajar mereka dengan cara aktif mengerjakan tugas, belajar interaktif menggunakan aplikasi video conference bersama dosen, serta mencari referensi tambahan belajar melalui sumber digital seperti e-book, e-journal, Youtube, dan masih banyak lagi. Dalam mendukung kegiatan pembelajaran, tentunya ada beberapa aplikasi yang sering digunakan para mahasiswa untuk melangsungkan pembelajaran seperti aplikasi video conference berupa Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams untuk melakukan kelas interaktif bersama dosen dan mahasiswa lainnya, Google Classroom yang terkadang digunakan sebagai wadah menempatkan materi serta mengumpulkan tugas, dan website e-learning yang dimiliki oleh setiap universitas. E-learning yang disediakan oleh pihak universitas biasanya sudah mencakup banyak hal. Mahasiswa dapat mengunduh materi atau menonton video pembelajaran yang telah disediakan oleh dosen, dan mahasiswa juga dapat mengumpulkan tugas sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh dosen.

Sebagian besar mahasiswa merasa bahwa Pembelajaran Jarak Jauh sedikit mempermudah kegiatan belajar yang mereka lakukan karena Pembelajaran Jarak Jauh memang membawa beberapa hal positif seperti mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk pergi berkuliah karena semuanya dapat dilakukan secara daring di rumah masing-masing dan mereka dapat secara bebas mengatur waktu untuk belajar atau mengerjakan tugas. Ada pula mahasiswa yang merasa bahwa proses belajar semakin dipermudah dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh karena mereka lebih menyukai belajar secara daring daripada harus bertatap muka secara langsung. Beberapa mahasiswa menjelaskan bahwa terkadang mereka lebih fokus dan nyaman belajar sendirian daripada berada di tengah keramaian kelas. Selain itu mereka juga bebas mengakses berbagai sumber pembelajaran untuk menambah pengetahuan serta mencari hal yang belum terlalu dikuasai atau diketahui. Para mahasiswa tersebut juga beralasan bahwa dosen lebih aktif memberikan materi kepada para mahasiswanya di tengah Pembelajaran Jarak Jauh seperti ini dan tugas yang diberikan pun tidak sesulit tugas saat pembelajaran tatap muka secara langsung.

Di sisi lain, ada pula mahasiswa yang merasa kesulitan akibat dilaksanakannya Pembelajaran Jarak Jauh dengan alasan yang sebagian besar sama. Yaitu karena materi semakin sulit dipahami karena beragam faktor. Selain itu mereka merasa bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui video conference dengan metode presentasi menggunakan Power Point juga dianggap kurang efektif karena hanya berisi tulisan dan rangkuman dari materi tanpa menjelaskannya lebih jauh. Kesulitan pada saat mengerjakan tugas pun kerap kali dirasakan oleh para mahasiswa yang mengaku kesulitan untuk mencari informasi atau sumber materi dari internet. Mereka lebih menyukai mencari buku secara langsung di perpustakaan atau berdiskusi bersama rekan mahasiswa yang lain. Pembelajaran Jarak Jauh ini merupakan suatu tantangan yang sulit khususnya bagi para mahasiswa yang program studinya memiliki mata kuliah yang mengharuskan mereka untuk melakukan praktikum. Para mahasiswa sulit memahami contoh praktikum yang diajarkan oleh dosen secara daring. Karena hal itu mereka merasa bahwa Pembelajaran Jarak Jauh tidak lebih efektif jika dibandingkan dengan tatap muka secara langsung karena banyaknya kesulitan yang dialami mulai dari masalah internet hingga sulitnya memahami materi. Hanya sebagian kecil yang setuju bahwa Pembelajaran Jarak Jauh lebih efektif dibandingkan tatap muka.

Di tengah pembelajaran daring yang membutuhkan kuota internet, hampir seluruh mahasiswa menjawab bahwa pihak universitas bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyalurkan kuota internet gratis yang cukup banyak setiap bulan kepada para mahasiswa. Namun masih ada beberapa mahasiswa yang menjawab jika universitas mereka tidak memberikan bantuan sama sekali. Selain itu, meskipun Pembelajaran Jarak Jauh merupakan suatu hal yang baru dan mendadak, namun hampi seluruh universitas sudah mampu membuat jadwal terstruktur untuk kegiatan perkuliahan serta selalu memberikan informasi terbaru agar para mahasiswa tak tertinggal.

Hampir sebagian besar mahasiswa menjawab bahwa lingkungan tempat tinggal mereka cukup mendukung berlangsungnya Pembelajaran Jarak Jauh namun beberapa mahasiswa menjelaskan bahwa mereka merasakan kebisingan akibat tetangga terutama anak kecil yang sering bermain di luar bersama teman sebayanya dan mengeluarkan suara-suara yang cukup mengganggu. Selain itu terkadang ada anggota keluarga yang tidak terlalu paham mengenai Pembelajaran Jarak Jauh sehingga para mahasiswa seringkali diminta tolong untuk melakukan sesuatu di tengah proses belajar. Akses jaringan internet di beberapa tempat tinggal yang kurang kuat juga menjadi salah satu alasan mengapa lingkungan tempat tinggal tidak terlalu mendukung pembelajaran.

Beberapa mahasiswa juga merasa bahwa diskusi dengan mahasiswa lainnya sedikit terhambat terutama bagi para mahasiswa baru yang belum pernah berinteraksi secara langsung dengan yang lainnya. Banyak mahasiswa yang merasa tidak bersemangat dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh akibat hal-hal tersebut, namun mereka masih berusaha untuk memaksimalkan performa belajar dengan berbagai cara sesuai dengan gaya belajar masing-masing seperti menonton video, aktif bertanya, berdiskusi, atau mencatat materi yang disampaikan. Para mahasiswa juga berpendapat jika para pengajar (dosen) sudah cukup baik dalam menyampaikan materi dengan berbagai usaha yang dilakukan seperti mempresentasikan Power Point.

Seluruh mahasiswa pernah merasakan kurangnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh para dosen, oleh karena itu para dosen sering mendorong para mahasiswa untuk aktif menggunakan teknologi karena dosen tidak dapat bertemu mahasiswanya secara langsung selama Pembelajaran Jarak Jauh sehingga harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada di antaranya seperti Zoom untuk bertatap muka secara daring saat kelas, Google Classroom sebagai tempat untuk mengumpulkan tugas, dan yang paling sering digunakan adalah e-learning universitas untuk mengunduh materi atau mengumpulkan tugas yang diberikan. Hampir seluruh mahasiswa menjawab bahwa pihak universitas masing-masing cukup terbuka terhadap aspirasi atau keluhan yang disampaikan oleh para mahasiswa. Dengan melakukan hal tersebut, universitas juga dapat mengevaluasi dan semakin memperbaiki sistem yang masih kurang nyaman bagi pengajar atau mahasiswa. Pembelajaran Jarak Jauh yang terjadi akibat pandemi Covid-19 sudah berjalan cukup lama sehingga banyak mahasiswa yang sudah merasa lelah serta bosan dan pada akhirnya mereka lebih memilih untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung seperti saat sebelum pandemi menyerang Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian, Pembelajaran Jarak Jauh secara daring sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang diberlakukan bagi tingkat universitas memiliki dampak positif dan negatif. Pemerintah sudah cukup baik dalam menangani permasalahan pandemi dan berusaha untuk memutus rantai penularan virus yang dengan cepat menyebar ini dengan memerintahkan dilaksanakannya pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan masing-masing pihak universitas juga telah mengupayakan yang terbaik agar para mahasiswa tetap bisa mengemban ilmu di tengah pandemi yang tidak kunjung berakhir ini. Tentunya mahasiswa menjadi lebih banyak memiliki waktu luang dan secara bebas mengatur jadwal kegiatan sehari-harinya tanpa perlu pulang pergi untuk melaksanakan kelas tatap muka secara langsung. Mahasiswa juga dapat mengembangkan potensi serta mencoba untuk belajar lebih mandiri dengan cara mengeksplor materi yang tersedia banyak di internet.

Namun ternyata tak selamanya Pembelajaran Jarak Jauh disenangi oleh para mahasiswa. Beberapa di antara mereka merasa bosan dan lelah menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh dengan banyaknya hambatan yang terjadi. Hambatan yang terjadi mulai dari akses internet yang tidak berjalan cepat, materi yang sulit dipahami karena hanya disampaikan secara daring, keterbatasan mencari referensi secara langsung, sulitnya berdiskusi dengan rekan mahasiswa, bahkan ada beberapa mahasiswa yang menjelaskan bahwa keadaan lingkungan tempat tinggalnya tidak cukup mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh ini. Suara berisik yang disebabkan oleh tetangga sekitar dan bahkan anggota keluarga yang kerap kali meminta tolong untuk mengerjakan sesuatu di tengah kelas daring menjadi hambatan yang sangat besar bagi para mahasiswa dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh sehingga efektivitas belajar menurun. Maka dari itu setelah berakhirnya penelitian ini, pihak-pihak yang berpartisipasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh dapat mengevaluasi sistem dan metode yang digunakan agar proses belajar tidak terlalu membosankan dan mahasiswa dapat merasa bersemangat sama saat seperti pembelajaran tatap muka secara langsung di universitas masing-masing sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Referensi :

Bilfaqih, Yusuf, dan M. Nur. Qomarudin. (2015). Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta : Deepublish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun