Mohon tunggu...
Salsabila Zahra
Salsabila Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesejahteraan Sosial Fakultas Universitas Muhammadiyah Jakarta

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bullying Terhadap Remaja Menganggu Kesehatan Mental

20 Januari 2022   16:13 Diperbarui: 20 Januari 2022   16:21 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sudah tidak asing lagi dengan kata 'Bullying' diberbagai kalangan remaja. Diartikan bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mencederai dan mengancam seseorang secara fisik maupun nonfisik dan umumnya dilakukan secara terus- menerus. Tindakan bullying merupakan bagian dari perilaku agresi, seperti ejekan, hinaan, dan ancaman. Bullying dikelompokkan menjadi 6 kategori: yaitu kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku non-verbal langsung, perilaku non-verbal tidak langsung, cyber bullying, dan pelecehan seksual. Bullying lebih cenderung banyak digolongkan secara kontak fisik langsung seperti melakukan pengolokan,kekerasan,memukul dan mencakar, memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain. Sebagian bullying dengan secara kontak verbal langsung yaitu tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan mencela atau mengejek.

Pelaku bullying dilakukan oleh remaja kemungkinan soerang ingin mencari jati diri dan ingin mencoba banyak hal- hal baru dan hal yang dilarang oleh orang tuanya. Masa remaja juga merupakan kondisi psikologis yang tidak stabil dengan cenderung memiliki tingkat egois dan labil yang tinggi sehingga mereka rentan melakukan tindakan yang menyimpang maka tindakan tersebut yaitu bullying dengan cara mencari korban dari yang memiliki ciri fisik yang berbeda dengan mayoritas anak lainnya yang ketidakmampuan atau kekurangan anak dengan ketidakcakapan mental, fisik atau psikologi sehingga merasa dikucilkan karena dilihat 'lemah' maka mudah dijadikan target bullying.

Seringnya, pelaku mengganggap perilaku bullying itu disengaja atau tidak menggangu bully bahkan menjadikan lelucon dengan neyebutkan dengan alasan bercanda,tindakan jail, baperan (bawa perasaan) maka perbuatan tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain semakin membully pelaku melakukan seenakanya terhadap korban yang membuat sakit hati dan sangat berdampak kepada korban yang banyak berisiko seperti berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Banyak sekali faktor penyebab bullying yang terjadi dan berkembang di sekitar kita. Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Karena sebagian orang yang melakukan bully yang ditunjukkan dengan orangtua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan yang agresif, serta tidak mampu dan berkurangnya memberikan pengasuhan yang baik terhadap orang tuanya yang tidak mendapatkan pengawasan dan bimbingan orang tua yang selalu membebaskan atau tidak dipedulikan anaknya melakukan hal yang dilarang. Bahwasanya orang tua dan guru menganggap bullying sebagai 'masalah anak-anak biasa' padahal bully bisa berdampak kesehatan mental yang merugikan anak-anak. Tindakan bullying telah banyak menyebabkan dengan dampak negatif pada perkembangan anak, termasuk gangguan kesehatan mental, penggunaan narkoba, depresi, hingga bunuh diri. Adapun dampak dibagi menjadi 2 yaitu dampak bagi korban ataupun bagi pelaku sebagai berikut:

  • Dampak bagi korban.

- Depresi dan Trauma

- Bisa kehilangan kepercayaan dirinya,

-Menimbulkan rasa takut dalam bersosialisasi dan berinteraksi terhadap lingkungan luar

- Rendahnya tingkat kesemangatan belajar,

- Rendah diri, lalu menjauh dari teman-temannya

  • Dampak bagi pelaku.

Pelaku yang jiwanya mempunyai rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi cenderung bersifat agresif dengan mampu melakukan terhadap kekerasan, tipikal orang yang berwatak keras, mudah marah dan impulsif dengan ini perilakunya akan terbawa terus menerus hingga dewasa. Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa memiliki kekuasaan terhadap keadaan sekitarnya. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, maka pelaku akan terus mengulangnya kembali bahwasanya menurut para ahli mengungkap bullying akan menyebabkan ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman lebih lanjut, dan teror.

Bullying adalah umumnya disengaja hingga menyebabkan cedera fisik dan psikologi. Korban bullying umumnya akan menyimpan sendiri mereka kesulitan untuk membagikannya bahkan kepaada orang tua. Sebagai korban bullying pun merasakan sedih seperti hal yang masih terjadi dan seringkali tertutupi karena anakpun menahan rasa untuk memberanikan diri untuk melaporkan. Maka, pastinya korban mendapatkan dampak kesehatan mentalnya pada psikisnya yaitu trauma yang akhirnya mungkin korban akan terus mengingatnya kembali yang sudah dilakukan kepada dirinya. Bullying harus segera dihilangkan karena dapat menyebabkan efek yang sangat serius baik bagi para korbannya dengan yang sudah dilakukan pada dirinya. Meskipun pelaku sudah meminta maaf kepada korban, tidak ada yang bisa memastikan bahwa korban benar-benar memaafkan pelaku yang disudah dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun