Dakwah memiliki cakupan luas, sebab jika mengacu pada tradisi Rasulullah, seluruh segi kehidupan yang ditempuhnya adalah cakupan dakwah. Dakwah merupakan aktualisasi iman yang mengambil bentuk berupa suatu sistem kegiatan manusia dalam bidang kemasyarakatan, yang dilaksanakan secara teratur untuk memengaruhi cara merasa, cara berpikir dan bersikap secara Islami, baik hiasan maupun perbuatan.
Dakwah adalah sentuhan-sentuhan psikologis dan sosiologis dengan realitas yang ada, sehingga dakwah mampu memberi dasar filosofi, arah, dorongan, dan pedoman perubahan masyarakat sampai terwujudnya masyarakat yang Islami, yakni berupa individu-individu yang memahami dan melaksanakan agama, keluarga yang sakinah, mawadah warahmah, masyarakat yang martabat, serta ujungnya adalah negara yang thayyibah.
Dari sekian metode pendekatan dalam dakwah, salah satunya ialah metode tablig. Metode tablig merupakan cara dakwah paling populer, sederhana, dan klasik. Namun metode ini hanya mengisi ruang-ruang praktik dakwah yang berorientasi pada ajakan berdasar keterampilan lisan dan kemampuan retorika mubalig (pelaku tablig). Kekuatan penting dakwah dengan metode tablig ada pada diri mubalig dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Dalam tablig, materi yang disampaikan bersifat deduktif dan menghindari pesan-pesan dakwah yang berat, seperti menyederhanakan suatu pengertian atau makna dan berorientasi pada perubahan umat secara lebih praktis.
Problem Umat
Sebagai komunikasi manusia di tengah-tengah komunitas kelompok masyarakat di dunia, umat islam termasuk yang diperhitungkan dalam percaturan dunia. Tidak hanya potensi kuantitas dari segi jumlah, tetapi juga kualitas, terutama persediaan sumber daya alam di daerah-daerah subur, seperti Indonesia, Afrika, dan Timur Tengah. Khusus untuk umat Islam di Indonesia, terdapat beberapa persoalan mendesak berikut: (1) lemahnya memahami agama; (2) kemiskinan; (3) kriminalitas dan sumber daya manusia yang lemah; (7) kerusakan lingkungan.
Persoalan umat Islam ternyata masih sangat banyak dan mendesak untuk diselesaikan. Mulai persoalan moral-spiritual, sosial, intelektual, hingga persoalan lingkungan hidup. Persoalan umat Islam kian hari makin meningkat, beragam,  dan berubah dengan cepat. Persoalan-persoalan umat Islam dengan segala solusinya diperlukan kerja sama dalam melakukan dakwah yang lebih terpetakan dan objektif. Tantangan demikian sangat berpengaruh terhadap praktik metode dakwah, seperti dapat dilihat dalam metode praktik tablig yang isyaratnya  dikuatkan oleh al-Qur'an. Oleh karena itu, upaya memunculkan praktik-praktik tabligh dalam dakwah yang lebih metodologis menjadi harapan kerja yang lebih urgen dalam studi dakwah.
Metode Dakwah Qur'ani
Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, selama cara-cara yang dilakukan itu baik dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Secara umum, ada beberapa cara dakwah yang biasa dipraktikkan para da'i, terutama para mubalig, yakni:
1. metode mengemukakan kisah (narative method);Â
2. metode nasihat panutan (advision method);