Mohon tunggu...
Salsabila Jauhara 21
Salsabila Jauhara 21 Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

Semangat.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas Tiada Hentinya

19 Oktober 2020   19:20 Diperbarui: 19 Oktober 2020   19:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak anak yang memunculkan kreativitas dalam berbagai bidang seperti menciptakan alat musik dalam menggunakan alat yang ada, menggambar, dan sebagainya. Eh......kreativitas sangat berhubungan dengan bakat maupun minat karena aktivitas apa yang dia disukai atau keterampilan dapat dikembangkan dalam diri. Apakah anak mempunyai kreativitas? 

Oh tentu saja anak punya kreativitas, tapi di bidang yang berbeda-beda dan tidak bisa samakan dengan lainnya. Terus gimana penjelasan dari kreativitas? Oke....saya akan menjelaskan tentang kreativitas dan simak penjelasannya.

Menurut Munandar (1999), kreativitas merupakan kemampuan yang berupa memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya pada pemecahan masalah.  Kreativitas adalah salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan yang dimiliki setiap anak dalam bakat kreatif yang dapat dikembangkan sejak usia dini. 

Jika, bakat kreatif anak tidak dikembangkan sejak dini. Maka,  bakat tersebut tidak dapat berkembang secara optimal karena anak diperlukan upaya pendidikan yang dapat mengembangkan kreativitas anak.

Adapun ciri-ciri kreativitas pada anak usia dini dapat dibagi dua kelompok yakni aptitude (kemampuan berpikir kreatif) dan non-aptitude (afektif). Terus apa bedanya? Nah jawabannya begini aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir. Sedangkan ciri-ciri non-aptitude ialah ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan.
Bagaimana ciri-ciri aptitude dan non-aptitude dalam kreativitas pada anak usia dini????

Yang pertama ciri-ciri aptitude yakni 1) Keterampilan kreatif (aptitude) adalah mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. 2) Keterampilan berpikir luwes (fleksibel)  adalah menghasilkan sebuah gagasan,  jawaban,  atau pertanyaan yang bermacam-macam sehingga dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari segala alternatif atau arah yang berbeda dapat mampu mengubah cara pemikiran. 

3) Keterampilan berpikir orisinil adalah mampu mengungkapan hal-hal yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak biasa untuk mengungkapkan diri, dan mampu membuat perpaduan yang tidak biasa dari unsur tersebut. 

4) Keterampilan mengelaborasi adalah mampu mengembangkan suatu gagasan atau produk yang menambahkan detail-detail dari suatu objek atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 

5) Keterampilan menilai (mengevaluasi) adalah menentukan ukuran penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pernyataan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana sehingga mampu mengambil keputusan  dalam situasi yang terbuka. Dan tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.

Dan kedua atau terakhir ciri-ciri non-aptitude yakni  1) Rasa ingin tahu adalah selalu mendorong untuk mengetahui lebih banyak sesuatu dengan cara mengajukan banyak pertanyaan, selalu memerhatikan orang, objek, situasi, dan peka dalam pengamatan yang ingin diketahui atau diteliti.  

2) Bersifat imajinatif adalah mampu membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi atau menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dengan kenyataan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun