Mohon tunggu...
Salsabila Gintari
Salsabila Gintari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Food Technologist

Mahasiswa Teknologi Pangan UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengawetan Daging Ayam dan Ikan Bandeng dengan Penggunaan Iradiasi Gamma

11 Juli 2022   11:39 Diperbarui: 11 Juli 2022   11:44 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nesha Aulia Septianty, Tabitha Intana Tandepadang, Salsabila Gintari Purwadiani,  Dedin Finatsiyatull Rosida*

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN "Veteran" Jawa Timur

*Email : dedinbahrudin@gmail.com 

Daging ayam dan ikan bandeng merupakan komoditas yang banyak dikonsumsi di Indonesia, karena keduanya merupakan bahan pangan dengan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh terutama kandungan protein yang tinggi. Daging ayam dan ikan bandeng segar merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable food) dan dapat mengalami penurunan mutu apabila disimpan pada suhu ruang. 

Salah satu penyebab utama kerusakan komoditas daging dan ikan adalah kontaminasi mikroba patogen. Kerusakan tersebut dapat diatasi dengan teknik iradiasi gamma. 

Iradiasi gamma adalah metode penyinaran terhadap bahan pangan untuk mencegah terjadinya pembusukan atau kerusakan serta dapat membunuh bakteri patogen yang terdapat pada bahan pangan. 

Kelebihan teknologi iradiasi yaitu merupakan proses non thermal, tidak meninggalkan residu, tidak merubah struktur, warna, organoleptik, dan tidak menyebabkan bahan pangan bersifat radioaktif.

Penggunaan iradiasi sinar gamma pada daging ayam (dada dan paha) dengan dosis iradiasi 0, 3, dan 5 kGy tidak ditemukan E. coli, Coliform, S. aureus, C. jejuni, dan Salmonella. 

Penurunan kontaminasi mikroba meningkat seiring dengan penambahan dosis iradiasi. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang memiliki peptidoglikan tebal, sehingga ketika diiradiasi pada dosis 3 dan 5 kGy tetap ditemukan adanya S. Aureus, sehingga perlu ditambahkan dosis iradiasi agar jumlah bakteri S. aureus bisa diturunkan.

Kadar protein semua daging ayam mengalami penurunan seiring dengan peningkatan dosis iradiasi. Hal tersebut diduga disebabkan oleh radikal bebas yang terbentuk selama proses iradiasi karena tingginya kadar air pada daging ayam. Adanya perubahan nilai gizi tersebut karena radiasi pengion dapat menimbulkan perubahan komposisi kimia pada bahan pangan, dan hal tersebut dapat mempengaruhi nilai gizi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun