Mohon tunggu...
Salsabila Auliya Kismi Andiati
Salsabila Auliya Kismi Andiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 1 Jurusan Psikologi Islam di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Hobi memasak dan menulis puisi, penyuka hujan tapi tidak suka petir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bintang yang Patah

13 Desember 2022   18:58 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Star atau yang dalam bahasa Indonesia biasanya diartikan sebagai bintang. Bintang ialah sebuah benda langit yang memancarkan sinarnya di malam hari. Namun, katanya tak hanya di malam hari saja, tetapi di siang hari pun bintang tetap memancarkan sinarnya walaupun cahayanya tak dapat kita lihat.

Tapi, bagaimana jika bintang yang berwujud manusia sangat bertolak belakang dengan sifat bintang di langit pada umumnya, yang cahayanya selalu terang dan membawa kebahagian untuk banyak orang? Bintang yang katanya membawa ketenangan, nyatanya malah membawa sebuah kesialan untuk hidupku yang tentram.

***

Namaku Senja, lebih lengkapnya Senja Bulania Adromeda. Usia ku sekarang 19 tahun dimana seharusnya menjadi masa-masaku menikmati masa remaja. Tapi tuhan berkehendak lain, karena aku harus terjebak di sebuah pernikahan yang tidak pernah aku inginkan sama sekali. Pernikahan yang didasari perjodohan yang seolah menjadi sebuah petaka di kehidupanku.

Dia yang awalnya ku kira bisa menjadi rumah paling nyaman, dia yang ku kira bisa membuatku selalu menyunggingkan senyuman. Namun, nyatanya dia selalu menorehkan luka yang tidak bisa di anggap ringan. Pernikahan yang tidak hanya menjebakku dalam sebuah ikatan, namun juga menjebakku dalam sebuah perasaan di relung hati yang terdalam.

***

Sekarang disinilah aku. Seperti layaknya seorang gadis yang sedang menunggu suaminya di balkon sebuah kamar, dengan melihat keindahan kota yang tentunya juga ditemani angin sepoi-sepoi yang bertiup tak terlalu kencang dan kerlap-kerlip bintang yang berhamburan di langit malam.

Hari ini seharusnya menjadi hari yang membahagiakan, karena bisa terikat dengan seorang pria tampan yang banyak menjadi incaran gadis-gadis diluaran sana, dalam sebuah ikatan halal yang bernama pernikahan. Namun, berbeda denganku yang rasanya hari ini menjadi sebuah hari kehancuran. Hari yang tidak pernah aku idamkan untuk datang.

Pemandangan di langit malam ini memang cukup indah. Ada kunang-kunang juga yang beterbangan, membuat pemandangan langit malam ini semakin terlihat indah. Aku benar-benar menikmati suasana langit malam ini, sampai-sampai aku tidak sadar bahwa sudah ada seorang pria tampan di belakangku yang dengan santainya memeluk tubuhku dari belakang.

"Kenapa kamu keliatan kaku begitu? Bukankah hal ini sudah menjadi hal yang lumrah dan wajar untuk gadis seusiamu?", ucapnya tepat di samping telingaku. Apa tadi katanya? Sudah menjadi hal wajar untukku? Dia pikir aku gadis murahan begitu? Benar-benar laki-laki yang tidak memiliki sopan santun.

Dengan sekali hentak aku sudah berhasil melepaskan pelukannya dan berbalik untuk menatap mukanya "Jaga omongan kamu ya! Kamu pikir, saya gadis gampangan yang bisa di sentuh sembarangan?", tanyaku sarkas sambil menatap tajam matanya yang hanya di balas dengan kekehan meremehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun