Sikap dan nilai masyarakat berubah selama bulan suci, yang berimplikasi pada pergeseran pilihan aktivitas dan konsumsi.
Analisis (Critical Thinking):
Sepinya Dufan selama Ramadhan bukan hanya karena faktor puasa atau cuaca, tetapi karena adanya pergeseran nilai dan prioritas yang diinternalisasi secara kolektif oleh masyarakat. Pengeluaran lebih difokuskan ke kebutuhan spiritual dan sosial, sedangkan sektor hiburan mengalami penurunan minat.
Namun, kondisi ini bukan berarti tidak ada peluang. Dunia hiburan seperti Dufan bisa mengadaptasi strategi untuk menarik kembali pengunjung, khususnya dengan pendekatan yang sesuai dengan semangat Ramadhan:
1. Program "Ngabuburit Seru"
Buka wahana dengan jam operasional khusus sore hari menjelang maghrib, dan sediakan paket tiket dan juga takjil gratis unutk pengunjung.
2. Dufan Night "Hiburan Malam Penuh Warna di Bulan Puasa"
Dufan Night adalah program yang bisa dijalankan rutin selama Ramadhan, dengan membuka area Dufan di malam hari, mulai 18.30 hingga 22.00. Konsepnya menghadirkan suasana baru: lampu-lampu warna-warni, parade malam, pertunjukan live music bertema Ramadhan, hingga wahana-wahana tertentu yang tetap dibuka.
3. Diskon Spesial Setelah Tarawih
Tawarkan harga tiket lebih murah untuk kunjungan malam hari. Bisa ditambah dengan atraksi malam bertema Ramadhan.
Dengan pendekatan yang sensitif terhadap konteks sosial dan nilai keagamaan, taman hiburan seperti Dufan tetap bisa relevan dan menarik minat pengunjung, tanpa harus bertentangan dengan semangat ibadah di bulan Ramadhan.