Fenomena:Â Dufan tak Seramai Biasanya.
Bulan Ramadhan membawa perubahan signifikan terhadap perilaku konsumen, khususnya dalam sektor hiburan dan rekreasi. Salah satu contohnya terlihat jelas di Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta.
Dalam kunjungan lapangan yang saya lakukan secara langsung pada awal bulan Ramadhan, antrian wahana terlihat kosong, suasana Kawasan sepi, dan tidak banyak pengunjung yang datang, berbeda dari biasanya saat akhir pekan atau musim liburan biasanya.
Data Pendukung:
Fenomena ini juga viral di Media Sosial, terutama TikTok. Berikut dua konten TikTok yang menunjukkan situsi sepinya Dufan selama bulan Ramadhan:
- @ancoltamanimpian - "Pov : Main ke Dufan saat bulan puasa rasa Fast Track" (https://vt.tiktok.com/ZSrfGJRAK/)
- @urrecomendations - "POV: Ke Dufan pas hari puasa berasa fast track" (https://vt.tiktok.com/ZSrfGayFg/)
Teori yang Relevan:
1. Teori Hirarki Kebutuhan MaslowÂ
Fokus konsumen selama Ramadhan bergeser ke kebutuhan dasar seperti makanan sahur dan berbuka, juga aktualisasi spiritual. Hiburan bukan prioritas utama.
2. Utilitarian vs Hedonistik Behavior
Aktivitas selama Ramadhan lebih bersifat utilitarian atau lebih berorientasi pada fungsi dan makna, dibandingkan hedonistik.
3. Teori Perubahan Sikap (Attitude Change Theory)