Mohon tunggu...
Salsa Putri Nabila
Salsa Putri Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Andalas

Selalu bersyukur dan berbuat baik kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyorot Perspektif Lingkungan dalam Pembangunan Stadion Utama Sumbar

28 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:09 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, berbagai event olahraga, seni dan lain-lain yang mengambil tempat di stadion tersebut nantinya dapat menggerakkan bukan hanya ekonomi masyarakat sekitar, tetapi juga Sumatera Barat pada umumnya.

Namun jika kita kembali lagi kepada dinamika sebuah proses pembangunan yang diuraikan di awal tulisan ini, dibalik kehebatan dan keluarbiasaan yang diharapkan dari proyek pembangunan stadion ini tentunya ada sisi-sisi kekurangan yang perlu mendapatkan highlight tersendiri. 

Tentunya perlu ditekankan di sini, bahwa mengkaji dampak buruk dari pembangunan Stadion Utama Sumbar tersebut bukan bermaksud untuk men-tackling proses pembangunan tersebut. Tetapi lebih kepada upaya positif untuk memaksimalkan keuntungan yang akan didapatkan serta menghindari kemungkinan kerugian di masa yang akan datang, terutama dari aspek lingkungannya.

Pembangunan stadion pada daerah perbukitan mempunyai dampak paling signifikan terutama pada kelangsungan ekosistem serta meninggalkan jejak ekologis yang negatif. Bukit, gunung serta daerah tinggi lainnya merupakan daerah resapan air utama, karena banyaknya vegetasi yang tumbuh berikut dengan curah hujan yang tinggi. 

Keberadaan stadion berikut dengan segala fasilitas penunjangnya, membebaskan lahan yang sebelumnya hutan setidaknya seluas lebih kurang 40 hektare. Tentu saja ini akan mengurangi kapasitas tampung air untuk wilayah Padang Pariaman yang jika tidak disikapi dengan baik akan berdampak buruk ganda. 

Menambah resiko banjir saat musim hujan dan meningkatkan kemungkinan kekeringan di musim kemarau bagi daerah sekitarnya. Kita belum menghitung faktor lainnya yang terdampak seperti serapan karbon atau daya hasil oksigen yang ikut berkurang. Mengadopsi konsep pembangunan fasilitas yang ramah lingkungan merupakan cara yang sangat memungkinkan dalam meminimalisir kerugian ekologis yang diuraikan tadi.

Kemudian, proses pembangunan stadion yang sedang berlangsung akan menurunkan kualitas lingkungan yang berdampak lebih lanjut pada kehidupan masyarakat sekitar. 

Penggunaan alat-alat berat dalam jumlah banyak menghasilkan buangan emisi dan limbah pada kawasan yang justru vegetasinya berkurang, tentu saja akan mempertinggi kemungkinan dampaknya. Hal ini seharusnya sudah masuk ke dalam aspek yang diperkirakan dalam Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang disusun sebelum proyek pembangunan berjalan. Termasuk juga bagaimana stadion yang dibangun nantinya akan mengelola sampah dan buangan lainnya sebagai akibat samping operasionalnya.

Satu hal lagi yang penting untuk dipikirkan dari sekarang adalah bagaimana agar Stadion Utama Sumbar ini nantinya tidak menjadi titik tolok akselerasi pengurangan lahan hutan di sekitarnya. 

Sebagai titik sentral kegiatan olahraga yang akan mengundang banyak orang dan aktifitas, tentunya di masa datang akan menyebabkan timbulnya kebutuhan dukungan fasilitas lainnya. Pihak pengembang umumnya akan melihat tanah-tanah kosong di kawasan sekitar sebagai aset yang setiap saat siap diubah menjadi fasilitas seperti asrama, penginapan, akses hiburan dan sebagainya. Jika hal ini tidak diatur semenjak dini, tentunya akan semakin memperparah ramalan dampak buruk yang disebutkan di atas.

Untuk itu penting adanya kesadaran baik dari pihak pemerintah pelaksana proyek, pihak pengelola stadion maupun masyarakat untuk saling bekerja sama dalam menjaga lingkungan sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun