Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UPTD SMPN 1 Lobalain Menyulam Literasi Digital dengan KKA

25 September 2025   08:40 Diperbarui: 25 September 2025   10:21 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: FreeInput gambar: dokpripik/Kredit Foto))

UPTD SMPN 1 LOBALAIN MENYULAM LITERASI DIGITAL DENGAN KKA

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Perubahan besar yang melanda dunia pendidikan saat ini menunjukkan bahwa literasi digital menjadi fondasi penting dalam membangun generasi yang siap bersaing di masa depan. Literasi tidak lagi terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga mencakup keterampilan memahami, mengolah, serta menciptakan informasi berbasis teknologi. Di tengah dinamika globalisasi, sekolah-sekolah dituntut menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membekali anak didik dengan kemampuan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Memasuki tahun ajaran 2025/2026, UPTD SMPN 1 Lobalain mendapatkan bantuan dana Boskin dari Kementerian Pendidikan Nasional yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) serta Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Dalam konteks inilah, UPTD SMPN 1 Lobalain hadir dengan gagasan menyulam literasi digital melalui KKA, sebagai wujud nyata komitmen mencetak generasi cerdas, kreatif, dan inovatif ke depannya.

Langkah ini bukan sekadar inovasi pembelajaran, melainkan sebuah respon nyata terhadap perkembangan zaman yang semakin menuntut generasi muda untuk melek digital sejak dini. Kehadiran KKA di ruang kelas diharapkan mampu membuka wawasan baru, menumbuhkan daya logika, serta melatih kreativitas siswa dalam menghadapi tantangan era teknologi. Sekolah tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis konvensional, tetapi juga berusaha membekali peserta didiknya dengan keterampilan abad ke-21 yang relevan dan aplikatif dalam kehidupan nyata.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Konsep literasi digital dalam dunia pendidikan dapat dipahami sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengolah informasi berbasis teknologi secara bijak, kritis, dan kreatif. Di sekolah, literasi digital bukan hanya berarti mengenalkan gawai atau internet, melainkan bagaimana peserta didik mampu memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses belajar serta membangun pola pikir yang adaptif terhadap perubahan.

Pengaplikasian KKA bagi peserta didik di UPTD SMPN 1 Lobalain, untuk menjawab tantangan literasi digital saat ini yang cukup kompleks, mulai dari keterbatasan pemahaman akan etika bermedia, kurangnya kemampuan menyaring informasi, hingga kecenderungan lebih banyak menggunakan teknologi hanya untuk hiburan. Di sinilah pentingnya menghadirkan KKA sebagai bagian dari pembelajaran, sebab keduanya relevan dengan kebutuhan abad ke-21 yang menuntut keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, serta kreativitas dalam menciptakan solusi inovatif di tengah derasnya arus perkembangan teknologi.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
KKA pada dasarnya merupakan dua konsep penting yang saling berkaitan erat dalam dunia teknologi modern. Koding adalah keterampilan menulis instruksi atau perintah bagi komputer agar dapat menjalankan fungsi tertentu, sedangkan Kecerdasan Artifisial adalah kemampuan mesin untuk meniru cara berpikir, belajar, dan mengambil keputusan layaknya manusia.

Ketika kedua konsep ini diperkenalkan di dunia pendidikan, khususnya di tingkat SMP, KKA tidak hanya hadir sebagai mata pelajaran tambahan, melainkan sebagai sarana strategis untuk memperkuat literasi digital peserta didik. Melalui pembelajaran Koding, peserta didik dilatih untuk berpikir logis, menyusun alur sistematis, dan memahami pentingnya ketelitian dalam menyelesaikan masalah. Sementara itu, Kecerdasan Artifisial memberi mereka ruang untuk berimajinasi sekaligus mengasah kreativitas dalam merancang solusi berbasis teknologi yang aplikatif.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Di UPTD SMPN 1 Lobalain, integrasi KKA dalam pembelajaran dilakukan dengan pendekatan yang menekankan praktik langsung, proyek sederhana, dan eksplorasi ide kreatif. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat aktif dalam membangun karya nyata yang mampu mencerminkan pemahaman mereka terhadap teknologi. Kehadiran KKA akhirnya bukan sekadar menambah variasi mata pelajaran, tetapi menjadi jembatan penting dalam menyulam literasi digital yang kokoh di lingkungan sekolah.

Menurut Kepala UPTD SMPN 1 Lobalain, Jefry Bituel Lay, S.Pd, bahwa KKA memiliki peran yang sangat penting dalam membangun literasi digital peserta didik. Ia menegaskan bahwa pembelajaran KKA bukan hanya soal mengenal teknologi, tetapi juga melatih peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir komputasional, yakni menganalisis data, berpikir logis, serta memecahkan masalah secara sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun