Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunitas Bonsai Rote Ndao: Pesan Kesabaran Merawat dan Menyulam Harapan di Pameran Pembangunan

25 Agustus 2025   05:22 Diperbarui: 25 Agustus 2025   05:22 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMUNITAS BONSAI ROTE NDAO: PESAN KESABARAN MERAWAT DAN MENYULAM HARAPAN DI PAMERAN PEMBANGUNAN

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, berbagai kegiatan digelar di Rote Ndao untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kreativitas daerah. Salah satu yang tampil menonjol adalah Komunitas Bonsai Rote Ndao yang dengan semarak menghadirkan beragam koleksi bonsai terbaik mereka di arena Pameran Pembangunan dan Expo UMKM.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Sejak malam ke-23 pameran pembangunan yang berlangsung di Lapangan Christian Nehemia Dillak, SH, stan Komunitas Bonsai Rote Ndao telah bergiat memajang bonsai pada posisi yang baik agar indah dipandang. Lokasi pameran bonsai berada tepat di depan beberapa stan lembaga dinas pemerintah kabupaten Rote Ndao, dipenuhi pohon-pohon mini dengan bentuk unik, artistik, dan sarat filosofi, menjadi bagian yang menyemarakkan rangkaian perayaan kemerdekaan kali ini. Deretan bonsai dengan bentuk unik dan artistik menarik banyak orang untuk berhenti sejenak, mengagumi keindahannya, bahkan mengabadikan momen dengan berfoto.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Kehadiran bonsai di arena pameran tidak hanya menghadirkan nuansa segar di tengah keramaian, tetapi juga membawa pesan kesabaran, kesederhanaan, ketekunan, dan cinta terhadap alam yang ingin dibagikan komunitas kepada masyarakat. Suasana pameran terasa hidup dengan gemerlap lampu, riuh pengunjung, dan dentuman musik dari panggung utama yang sedang melangsungkan kegiatan Eksebisi Tinju Amatir. Namun, di antara keramaian itu, kehadiran bonsai menghadirkan sentuhan berbeda: hening, indah, dan penuh makna.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Bonsai tak hanya menjadi pajangan, tetapi juga daya tarik tersendiri yang menghadirkan nuansa damai di tengah kemeriahan pameran pembangunan Rote Ndao. Berbagai jenis bonsai seperti santigi, beringin, serut, bogenvil, kamboja, dan asam jawa dengan segala karakter batang, ranting, serta lekuk alamiahnya mampu menghipnotis mata setiap pengunjung yang melewati area tersebut. Tak sedikit masyarakat yang menghentikan langkah sejenak, terpesona melihat keindahan bonsai-bonsai yang berjejer rapi dengan sentuhan seni tinggi para perawatnya. Bentuknya yang mini namun berkarakter kuat menghadirkan pesan kesabaran dan ketekunan yang jarang dijumpai pada tanaman hias biasa.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Ada pula pengunjung yang tak ingin melewatkan momen berharga ini dengan mengabadikannya lewat foto, menjadikan deretan bonsai unik sebagai latar yang memikat. Kehadiran bonsai bukan sekadar hiasan pameran, tetapi juga simbol keindahan yang dirawat dengan cinta, sekaligus inspirasi bagi pembangunan daerah yang juga memerlukan sentuhan kesabaran dan ketelatenan serupa.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Tujuan keikutsertaan Komunitas Bonsai Rote Ndao dalam pameran ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80, tetapi juga untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Mereka ingin menunjukkan bahwa merawat bonsai bukan sekadar menghasilkan karya indah untuk dipamerkan, melainkan sarana pembelajaran tentang kesabaran, ketekunan, dan perhatian terhadap detail, nilai-nilai yang juga penting dalam membangun daerah. Dengan menampilkan koleksi bonsai terbaik, komunitas ini berharap masyarakat terinspirasi untuk melihat pembangunan tidak hanya sebagai proyek fisik, tetapi sebagai proses panjang yang memerlukan cinta, kerja sama, dan kesungguhan seperti merawat bonsai agar tumbuh indah dan bernilai tinggi.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Ketua Bonsai Rote Ndao (BRN), Alfred Saudila, A.Md, yang juga adalah Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao memberikan satu pemahaman berharga bahwa bonsai mengajarkan kita tentang makna keindahan yang sejati. Menurutnya, keindahan bonsai lahir dari kesederhanaan, dari pohon kecil yang dirawat penuh ketelatenan hingga menjadi karya bernilai tinggi. Pesan ini tidak hanya berlaku bagi para pecinta tanaman, tetapi juga menjadi cerminan bagi kehidupan sehari-hari dan pembangunan daerah bahwa sesuatu yang indah dan bermanfaat seringkali tumbuh dari langkah sederhana yang dilakukan secara konsisten dan penuh cinta.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Kegiatan pameran bonsai berlangsung dari tanggal 24 hingga 30 Agustus 2025 dan menjadi ajang pameran bonsai pertama di Kabupaten Rote Ndao. Selama ini, Komunitas Bonsai Rote Ndao dikenal aktif mengikuti berbagai kontes bonsai di tingkat provinsi dan berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan. Melalui pameran perdana ini, mereka berharap ke depan Rote Ndao dapat menjadi tuan rumah kontes bonsai berskala lebih luas, sehingga komunitas bonsai dari berbagai daerah bisa berpartisipasi dan menjadikan Rote Ndao sebagai pusat pertemuan pecinta bonsai sekaligus destinasi wisata seni dan budaya yang menarik.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Memaknai pesan kesabaran dan kesederhanaan dalam merawat bonsai berarti melihat jauh melampaui keindahan batang yang meliuk atau daun yang rapi tertata. Merawat bonsai adalah proses panjang yang menuntut disiplin, ketelatenan, dan dedikasi penuh, mulai dari pemangkasan rutin, penyiraman terukur, pemupukan yang tepat, hingga memastikan tanaman berada di lingkungan yang sesuai. Setiap langkah dilakukan dengan penuh cinta dan kesabaran karena hasilnya tidak dapat diperoleh secara instan. Dari proses inilah bonsai mengajarkan nilai kehidupan bahwa sesuatu yang indah dan berharga lahir melalui perhatian yang terus-menerus, bukan melalui jalan pintas yang terburu-buru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun