Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menafsir Pernyataan Menteri Keuangan, Kritik Rasional atau Emosional?

19 Agustus 2025   05:39 Diperbarui: 19 Agustus 2025   23:00 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: pojoksatu.id

Pejabat negara perlu menegaskan secara eksplisit bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang, bukan sekadar pos biaya yang membebani anggaran.

Beberapa hal penting yang perlu disampaikan: pertama, kritik anggaran bukan ditujukan untuk merendahkan guru dan dosen, melainkan untuk memastikan dana pendidikan digunakan secara optimal. 

Kedua, belanja pegawai harus sejalan dengan peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga gaji yang layak dibarengi dengan kompetensi yang terus ditingkatkan. 

Ketiga, negara berkepentingan untuk menghormati martabat pendidik sambil tetap menjaga efisiensi fiskal. Dengan penegasan ini, publik dapat memahami bahwa ucapan Menkeu bukanlah vonis, melainkan ajakan untuk memperbaiki tata kelola pendidikan agar benar-benar menghasilkan generasi unggul.

Menutup ulasan ini, penting bagi kita semua untuk merenungkan bagaimana menjaga keseimbangan antara disiplin anggaran negara dan penghormatan terhadap profesi pendidik. 

Sebagaimana Prof. Unifah Rosyidi, Ketua Umum PB PGRI, mengingatkan dalam RDP dengan Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu bahwa kemajuan pendidikan tidak mungkin tercapai tanpa memuliakan guru terlebih dahulu.

Guru adalah fondasi dari seluruh proses pembelajaran, dan penghargaan terhadap profesi mereka bukan sekadar soal gaji atau tunjangan, melainkan pengakuan atas peran strategis mereka dalam membentuk peradaban bangsa. 

Jika negara ingin menghasilkan generasi unggul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan guru dihormati, didukung, dan diberdayakan sehingga mereka mampu menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan kebanggaan.

Negara memang berkewajiban mengelola keuangan dengan bijak agar tidak terbebani di masa depan, namun kewajiban itu tidak boleh mengikis penghargaan pada mereka yang setiap hari mengabdikan diri mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Pertanyaan reflektif yang patut kita ajukan: "Apakah kita menilai pendidik dari gajinya atau dari jasanya?" Jika fokus hanya pada angka, kita berisiko melupakan nilai luhur pengabdian yang tak ternilai.

Terlepas dari beragam tafsir atas pernyataan Menteri Keuangan tersebut, ada baiknya kita mengedepankan sisi positif dari setiap ucapan yang memantik perdebatan publik. Alih-alih larut dalam kontroversi yang melemahkan, pernyataan itu dapat dijadikan cermin untuk memperkuat tekad dan meningkatkan kualitas profesi guru dan dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun