Lomba Kuda Hias Meriahkan Pameran Rote Ndao 2025

Pameran Pembangunan di Kabupaten Rote Ndao tahun 2025 menjadi salah satu ajang yang paling dinantikan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung sejak pembukaan pada 1 Agustus 2025 dan akan berakhir pada 31 Agustus 2025, menghadirkan beragam stand, hiburan, serta lomba yang memadukan unsur pembangunan, budaya, dan kreativitas lokal serta aktivitas para pegiat UMKM yang ada.

Para penunggang dan kuda-kuda sedang bersiap untuk lomba | Dokumentasi Pribadi

Kuda-kuda memasuki arena lomba | Dokumentasi Pribadi

Setiap malam, suasana pameran di lapangan sepak bola Christian Nehemia Dillak,SH dipenuhi pengunjung dari berbagai penjuru desa dan kecamatan, yang datang tidak hanya untuk berbelanja atau melihat produk unggulan daerah, tetapi juga menikmati hiburan dan atraksi yang tersaji oleh berbagai instansi yang telah terjadwal. Selain itu, geliat ekonomi dari para UMKM terlihat semakin hidup.

Titik start lomba | Dokumentasi Pribadi

Memasuki malam pameran pembangunan hari ke-8, suasana menjadi semakin semarak dengan diselenggarakannya salah satu perlombaan unik dan sarat nilai budaya, yaitu Lomba Kuda Hias. 

Ajang ini diinisiasi oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1627 Rote Ndao dan digelar pada malam hari, menjadikannya magnet perhatian bagi pengunjung. 

Dengan lampu-lampu yang gemerlap, dentuman musik dari stan pameran, dan derap langkah kuda yang anggun, suasana pameran malam itu seakan berubah menjadi panggung budaya yang memadukan keindahan tradisi dan kemeriahan festival rakyat.

Kuda-kuda sudah berlomba secara kelompok | Dokumentasi Pribadi

Salah satu alasan dimasukkannya lomba kuda hias dalam agenda utama adalah karena kuda memiliki ikatan historis dan kultural yang kuat dengan masyarakat Rote Ndao. 

Tradisi menghias kuda tidak hanya menunjukkan keterampilan dan kreativitas pemiliknya, tetapi juga merefleksikan identitas lokal yang patut dilestarikan. 

Dengan menampilkan lomba ini di tengah pameran, penyelenggara berharap dapat mengangkat kembali nilai-nilai budaya, menarik minat wisatawan, dan memberikan hiburan yang edukatif bagi masyarakat.

Salah satu kelompok yang tampil | Dokumentasi Pribadi

Lomba Kuda Hias yang menjadi sorotan pada malam pameran hari ke-8 dimulai sejak tepatnya pukul 20.00 WITA, dengan deretan kuda dan penunggangnya yang mewakili beberapa wilayah, secara berkelompok telah siap menunjukkan penampilan terbaik. 

Setiap kuda tampil memukau dengan balutan hiasan dan ornamen yang dipasang dengan penuh ketelitian, mulai dari bagian kepala, punggung, hingga ekor. Warna-warna cerah bernuansa kemerdekaan, seperti merah, putih, dan kombinasi warna tradisional Rote, mendominasi hiasan, menciptakan paduan visual yang meriah.

Para anggota TNI Kodim 1627 menjaga di titik start lomba | Dokumentasi Pribadi

Tidak hanya kuda yang menjadi pusat perhatian, penunggangnya pun berseragam adat lengkap dan memamerkan keterampilan dalam mengendalikan hewan tunggangan mereka dengan percaya diri, mengarahkan kuda untuk berjalan anggun melewati depan para dewan juri yang siap menilai. 

Suasana semakin hidup dengan teriakan khas penonton yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Rote Ndao, memberi semangat sekaligus menambah nuansa kompetisi. 

Terlihat peserta ada yang dari usia pelajar hingga orang dewasa turut berpartisipasi mengikuti perlombaan kuda hias ini, dengan memandu kuda-kuda berlari mengitari arena panggung pameran yang berada di tengah lokasi lapangan sepak bola tersebut.

Para dewan juri | Dokumentasi Pribadi

Dewan juri menilai berdasarkan keindahan hiasan, keserasian penampilan kuda dan penunggang, serta keterampilan dalam mengendalikan kuda di lintasan. Setiap peserta berusaha memberikan yang terbaik, menampilkan kuda tidak hanya sebagai hewan tunggangan, tetapi sebagai simbol budaya yang dipadukan dengan kreativitas modern. Antusiasme penonton yang memadati area lomba menjadikan acara ini bukan sekadar kompetisi, melainkan perayaan bersama akan keindahan tradisi lokal.

Para penunggang sedang beraksi menunggang kuda mereka | Dokumentasi Pribadi

Bagi masyarakat Rote Ndao, kuda bukan sekadar hewan tunggangan, tetapi bagian dari identitas budaya yang telah mengakar selama berabad-abad. Tradisi menghias kuda mencerminkan keterampilan tangan, kreativitas, serta rasa bangga terhadap warisan leluhur. Setiap ornamen yang dipasang memiliki makna tersendiri, mulai dari warna yang melambangkan semangat perjuangan hingga motif-motif yang merefleksikan kekayaan seni.

Antusias para penonton menyaksikan perlombaan kuda hias | Dokumentasi Pribadi

Lomba Kuda Hias yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada Pameran Pembangunan Rote Ndao 2025 bukan hanya menjadi ajang adu kreasi, tetapi juga sarana untuk menjaga dan menghidupkan kembali tradisi yang mungkin perlahan memudar di tengah modernisasi. 

Dari sisi pariwisata, lomba ini menawarkan daya tarik unik yang tidak ditemukan di banyak daerah lain. 

Wisatawan yang berkunjung dapat merasakan langsung atmosfer budaya yang otentik, memotret momen-momen indah kuda berhias, dan mengenal lebih dekat kearifan lokal masyarakat Rote Ndao.

Respon masyarakat terhadap Lomba Kuda Hias dalam rangka Pameran Pembangunan Rote Ndao 2025 sangat positif. Warga begitu antusias menyaksikan dan memberi dukungan kepada peserta, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat di tengah riuhnya sorak-sorai penonton. 

Para penunggang menggunakan adat khas rote | Dokumentasi Pribadi

Banyak yang mengapresiasi langkah penyelenggara karena berhasil menghadirkan hiburan yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal.

Harapannya, kegiatan Lomba Kuda Hias ini rutin diadakan dan terus terpelihara serta diwariskan kepada generasi muda, sehingga mereka tidak hanya mengenalnya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai bagian dari jati diri masyarakat Rote Ndao. 

Para penunggang sedang memandu kudanya | Dokumentasi Pribadi

Ke depan, lomba ini diharapkan terus dikembangkan dengan konsep yang lebih variatif, misalnya melibatkan lagi banyak peserta dari setiap desa dan memadukannya dengan berbagai festival budaya yang lebih besar. Dengan begitu, akan dapat menarik perhatian wisatawan dan memperkuat posisi Rote Ndao sebagai destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur. (*)

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao