Mohon tunggu...
Salmiwati Rumadan
Salmiwati Rumadan Mohon Tunggu... Seniman - Cogito Ergo Sum (Aku berpikir maka aku ada)

Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan baiy namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan pencuri (Buya Hamka)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Korupsi Paling Berbahaya

23 Desember 2018   17:24 Diperbarui: 23 Desember 2018   17:37 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KORUPSI PALING BERBAHAYA
( STATE CAPTURE CORRUPTION )
Ada banyak cara yang dilakukan oleh kekuatan korporatokrasi internasinal untuk menaklukan sebuah negara berkembang.

Pertama , cara brutal lewat kekerasan dan kekuatan militer sehingga negara berkembang yang dijadikan sasaran bertekuk lutut. Negara yang sudah ditaklukkan itu kemudain dijajah secara fisik dan pemerintahan yang dibentuk hakekatnya adalah pupper government atau pemerintahan boneka. 

Afganistan dan Iraq adalah dua negara yang yang termasuk dalam kategori pertama ini. Karena Iraq menyimpan cadangan minyak yang sangat besar, perhatian dan rangkaian aksi boss korporatikrasi dipusatkan pada negara seribu satu malanm ini. Presiden Bush Jr. dijadikan ujung tembok untuk melancarkan kepentingan korporatokrat melalui berbagai dalih dan alasan.

Kedua,sebuah negara berkembang ditaklukkan bukan lewat penduduk militer dan penjajahan fisik, tetapi lewat tekanan dan ancaman kekerasan. 

Disamping itu para jackals atau srigala-srigala korporatokrasi berkeliaran di negara-negara berkembang tersebut memantau apakah rezim atau pemerintahan negara berkembang bersangkutan cukup patuh dan taat serta tunduk pada ekonomi, politik dan geostrategik korporasi-korpoasi besar, atau mulai berbahaya karena mulai mencari jalan sendiri. 

Meksiko dan Columbia barangkali termasuk kelompok kedua. Gelombang politik di Amerika Latin yang menjauh dari Washington dan mengunggulkan kemandirian nasional masih sulit masuk ke dua negara ini.

Ketiga, cara halus dan sama sekali tidak memerlukan ancaman dan tekanan, apalagi kekerasan dan penjajahan. Kalau sebuah negara berkembang sudah pandai mendudukan diri menjadi negara pelayaran atau negara komprador yang patuh, taat dan setiap mengabdi pada kepentingan jorporatokrasi internasional, buat apalagi tekanan dan ancaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun