Ibu Siti Aisyah, yang akrab disapa Ibu Siti ini menapaki hari-harinya menjadi penjual mpek-mpek. Ia mempunyai stand di depan Kabara Shop Universitas Malahayati. Awalnya, Ibu Siti merantau dari Cilegon, Jawa Barat ke Raja Basa, Lampung.
Ia ditawari oleh seorang kerabat untuk menjual oleh-oleh khas Palembang. Setelah difikirkan lebih jauh, Ia menyetujui. Â Ia memulai pekerjaan menjadi penjual mpek-mpek semenjak 1 tahun lalu. Tak hanya mpek-mpek, untuk membantu penghasilannya Ia juga menjual tekwan.
Sejak pagi, ia berangkat dari Raja Basa dan membawa mpek-mpek yang belum digoreng untuk dijual. Jarak dari Raja Basa dan Universitas Malahayati yang tak dekat ini, tak berhasil mengalahkan semangat Ibu Siti untuk menjajakan mpek-mpeknya.
Walaupun saat mahasiswa yang merupakan mayoritas pembeli libur, omset yang diterimanya menurun 50 persen, Ia tetap menjakakan mpek-mpeknya. Alasannya sederhana, Ia berkerja dengan sepenuh hati. Karena inilah selama 365 hari Ibu Siti berjualan, Ia tetap menjajaki hari dengan senyuman khasnya. =)
Satu hal pelajaran yang dapat saya ambil bahwa kerjakan yang kita cintai, dan cintai apa yang kita kerjakan. Karena hal ini menjadikan pekerjaan bukan sebagai beban, melainkan sebagai kebutuhan dan hobi.