Mohon tunggu...
Salma Putri Ashari
Salma Putri Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Officer

I have a background in Marketing and Writing. This gave me a broad insight into various important aspects such as technology and existing trends.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kementerian ESDM Setujui 587 RKAB: Perusahaan Tambang Hadapi Lonjakan Produksi Batu Bara

31 Maret 2024   21:21 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:34 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kementerian ESDM

Perusahaan pertambangan semestinya bersiap untuk memanen keberuntungan dari target produksi batu bara RI yang membengkak menjadi 922,14 juta ton pada tahun 2024 ini. Meningkatnya target produksi batubara tahun ini termuat dalam 587 dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) milik sejumlah perusahaan batu bara yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dikutip melalui  laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bambang Siswanto,  Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba), menyatakan, "Dengan disetujuinya 587 RKAB Batu bara, maka total tonase batu bara untuk tahun 2024 adalah sebesar 922,14 juta ton dan tahun 2025 sebesar 917,16 juta ton. Sementara pada tahun 2026 sebesar 902,97 juta ton," Pernyataan ini disampaikannya pada Acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3).

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, sebelumnya dalam acara Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 (15/01) menjelaskan, target produksi batu bara 2024 akan meningkat dibanding 2023 dari 695 juta ton menjadi 710 juta ton. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti meningkatnya permintaan batu bara untuk kelistrikan terutama untuk mensuplai PLTU baru.

"Pemanfaatan batu bara domestik tahun ini makin meningkat, trend-nya makin naik. Ini antara lain juga karena adanya demand listrik. Kedua adanya tambahan proyek-proyek PLTU baru 35 GW yang masih berlangsung untuk diselesaikan," ujar Arifin.

Perusahaan pertambangan memiliki peluang besar untuk memanfaatkan lonjakan target produksi batu bara. Guna mengoptimalkan keuntungan bisnis perusahaan, diperlukan suatu teknologi untuk memantau produksi batu bara mereka.

Widya Robotics, perusahaan teknologi yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan (AI), automasi, dan robotika memperkenalkan Widya Load Scanner. Sebuah terobosan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengukuran volume material konstruksi. Widya Load Scanner mengadopsi teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) untuk dapat melakukan pemindaian volume material dalam truk pengangkut.

Alwy Herfian Satriatama, selaku Chief Executive Officer (CEO) dari Widya Robotics, dalam wawancara exclusivenya langsung di kantor Widya Robotics, mengungkapkan, Widya Load Scanner merupakan alat penghitung volume dengan teknologi LiDAR pertama di Indonesia.

Widya Load Scanner hanya membutuhkan waktu kurang dari 40 detik untuk melakukan pemindaian. Pengoperasiannya terbilang mudah cukup dengan satu orang operator saja. Mulanya, alat ini akan melakukan pemindaian pertama pada truk yang bermuatan, lalu melakukan pemindaian kedua pada truk yang telah kosong.

https://widya.ai/jembatan-timbang-solusi-pengawasan-muatan-apakah-akurat/
https://widya.ai/jembatan-timbang-solusi-pengawasan-muatan-apakah-akurat/

Data hasil pemindaian dapat diakses secara real-time karena Widya Load Scanner dilengkapi dengan dashboard, dimana data hasil pengukuran dapat secara otomatis dimasukkan ke dalam sistem dan diunduh dalam format yang kompatibel, seperti Excel atau CSV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun