gelap memeluk lampu kota. nafas selaras denting jam di tangan, menderu seisi malam yang tua. menuju kelahiran hari baru
lengang namun memburu
tenang namun ragu
detak jantung menggema di dada
mengintai jasad pembungkusnyaÂ
pundak memikul tanya
sebuah asa yang hilang entah ke mana
ke mana-mana mata memandang
hanya kosong. hanya angin terasa mengelus wajah
larut menjelma layar tak berwarna
datang dari sudut jauh..merambat menghampiriÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!