Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Istirahat Penderita

15 September 2021   11:33 Diperbarui: 15 September 2021   11:39 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

langit merah hitam. matahari tenggelam dalam sendunya sepulang dari kota               

aku pun berjalan menuju rehat di alas cokelat kusam.

kutemukan surat kabar  terselip tumpukan rongsokan di dalam gerobak  

tercium bau pesing di balik kardus, aku mulai lembaran pertama

lembaran kertas berbau debu

kubaca derita-derita Ibu dan bapak, mendorong altar kemanusiaan untuk anak-anaknya

dalam langkahnya, masa lalu sebagai renungan dan kekecewaan, terpotret usang.

bercokol di kepala mereka harapan yang mulai mendingin menjelma lumut dibalik tembok jalan tol

menghirup udara bergumul asap plastik  lembaran berisi foto suatu zaman

mirip kenyataan hari ini. Hanya warna yang membedakan

lembar berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun