padaMu
mata api di ujung mata memandang
membakar mata hati yang penuh harap cahaya fajar
oleh mereka;
di pagi yang katarak
mata pisau tajam membelah hukum menjadi dua
hukum dibagi-bagi
disantap sesuai selera,
lezat dan mengenyangkan
kami;
mata kaki menghitam
degup iman telah kehilangan rasa aman
di persimpangan kebingungan berjubel kumpulan mata-mata yang angkuh dan congkak
mata yang memandang nama diri, suatu kebanggaan
gelap, siang dan malam. gelap gelisah
mata terjaga tak mendapat pandang
tak ada sejuk pagi dengan putih kabut di gunung-gunung. tak ada senja dengan riang anak-anak yang berlarian. tak ada lentera malam penghias cahaya bulan. semua hanya siang yang haus dan lapar di jam-jam yang bukan istirahat.