Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyap

4 Agustus 2020   07:15 Diperbarui: 4 Agustus 2020   07:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagaimana aku bisa lupa sedangkan kau bangga menyeringai di tiap-tiap sudut mataku kala terjaga


bagaimana aku  bisa lupa sedang anyir darahnya mengalir terus menerus terhisap hidung, mengepul di dadaku. menyesakkan

setelah kau siksa dengan pedang yang membelah tubuhnya kau penggal kepalanya hingga ia tak mampu lagi menyapa ibunya
di sungai ular-ularmu
racun bisanya, kau aliri ke warga-warga hingga mereka buta dan tak merasa ada apa-apa
sedang kami perdetiknya selalu ingat diam-diam 

dan memang masih kau paksa diam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun